Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Nantikan Laporan Keuangan Emiten, Wall Street Menguat Tipis

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 48,49 poin atau 0,18 persen ke level  26.511,05, sedangkan indeks S&P 500 menguat 2,94 poin atau 0,10 persen ke 2.907,97 dan Nasdaq Composite naik 17,21 poin atau 0,22 persen ke 8.015,27.
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat tipis pada akhir perdagangan Senin (22/4/2019), di tengah volume perdagangan yang rendah karena investor menantikan rilis laporan keuangan emiten.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 48,49 poin atau 0,18 persen ke level  26.511,05, sedangkan indeks S&P 500 menguat 2,94 poin atau 0,10 persen ke 2.907,97 dan Nasdaq Composite naik 17,21 poin atau 0,22 persen ke 8.015,27.

Dilansir Reuters, investor sedang menunggu beberapa perusahaan S&P 500 terbesar, termasuk Boeing Co, Amazon.com Inc dan Facebook Inc untuk merilis laporan keuangan kuartal pertama 2019 di akhir pekan ini. Rilis tersebut dapat meredakan kekhawatiran investor akan resesi pendapatan.

Volume perdagangan juga diredam oleh kenyataan bahwa beberapa investor masih berlibur setelah libur pasar AS hari Jumat dan karena pasar ditutup di beberapa bagian Eropa dan Asia pada hari Senin.

Phil Orlando, kepala analis ekuitas Federated Investors, mengatakan ada dorongan terhadap laporan keuangan kuartal I/2019 meskipun saat ini masih merupakan awal musim pelaporan.

"Untuk tingkat tertentu, ini bisa menjadi perhatian karena kita tahu ini adalah minggu laporan kinerja yang besar. Seperti apa keseluruhan minggu ini pada hari Jumat?" kata Orlando, seperti dikutip Reuters.

Orlando terkesan dengan perkiraan GDPNow terbaru dari Atlanta Federal Reserve untuk ekspansi kuartal pertama sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan perkiraan 0,2 persen sebulan yang lalu.

"Itu memberitahu Anda bahwa data telah berbalik dan mungkin pendapatan tidak akan seburuk yang diperkirakan," katanya.

Laba pada emiten indeks S&P 500 diperkirakan turun 1,7 persen year-on-year, menurut data Refinitiv, yang akan menjadi kontraksi pendapatan pertama sejak 2016. Tetapi lebih dari 75 persen perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan kinerja sejauh ini telah melampaui ekspektasi.

Dengan S&P berada 1 persen di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada bulan September, investor juga menunggu data mendatang seperti PDB kuartal pertama sebelum kembali masuk ke pasar.

Indeks energi S&P melonjak 2,1 persen, persentase kenaikan satu hari terbesar sejak Januari, karena harga minyak melonjak menyusul langkah AS untuk mencabut kelonggaran larangan ekspor minyak Iran.

Tetapi tujuh dari 11 sektor S&P utama berakhir hari lebih rendah, dipimpin oleh sektor real estat yang mencatat penurunan 1 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper