Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Rate Berpotensi Turun, Obligasi Tenor Pendek dan Panjang Diuntungkan

Manulife Asset Management Indonesia menilai bahwa berubahnya narasi outlook The Fed terhadap kebijakan suku bunga mereka tahun ini akan mempercepat penurunan BI 7 Days Repo Rate.
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com

Bisnis.com, JAKARTA — Manulife Asset Management Indonesia menilai bahwa berubahnya narasi outlook The Fed terhadap kebijakan suku bunga mereka tahun ini akan mempercepat penurunan BI 7 Days Repo Rate.

Ezra Nazula, Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia, mengatakan bahwa dampak perubahan pendirian The Fed tentu positif bagi pasar obligasi Indonesia.

Menurutnya, kondisi ini membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk melakukan pemangkasan suku bunga lebih cepat dibandingkan perkiraan, selama data-data ekonomi dalam negeri seperti inflasi, defisit neraca berjalan, serta nilai tukar rupiah cenderung stabil dan suportif.

“Saat ini, ekspektasi pemangkasan suku bunga BI sudah tercermin pada pergerakan imbal hasil obligasi tenor pendek yang membentuk pola bull steepening,” katanya melalui riset, Senin (22/4/2019).

Imbal hasil obligasi tenor pendek turun lebih cepat dibandingkan tenor panjang sehingga membuat selisih imbal hasil obligasi tenor pendek dan panjang kembali ternormalisasi ke kisaran 50 basis poin dari sebelumnya yang sempat ketat di kisaran 10 basis poin. 

Ezra mengatakan, bila Bank Indonesia benar-benar memangkas suku bunganya, hal itu akan menguntungkan baik bagi obligasi tenor pendek maupun panjang.

Obligasi tenor pendek yang cenderung lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga, akan bergerak lebih dulu dengan besaran penurunan imbal hasil yang dipengaruhi seberapa besar ekspektasi penurunan suku bunga acuan.

Penurunan imbal hasil tenor pendek ini akan diikuti oleh penurunan imbal hasil obligasi tenor panjang. Awalnya kurva imbal hasil akan membentuk pola bull steepening, yakni imbal hasil obligasi tenor pendek turun lebih cepat dibandingkan obligasi tenor panjang.

Namun, kemudian akan membentuk pola bull flattening, di mana imbal hasil obligasi tenor panjang turun lebih cepat dibandingkan obligasi tenor pendek sehingga membentuk kurva imbal hasil yang lebih mendatar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper