Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasca Libur Paskah, Emas Kembali Cemerlang

Harga emas berhasil rebound pada perdagangan Senin (22/4/2019) dari level terendahnya seiring dengan kembalinya investor ke perdagangan setelah masa liburan paskah dan memilih untuk mengoleksi emas.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters
Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berhasil rebound pada perdagangan Senin (22/4/2019) dari level terendahnya seiring dengan kembalinya investor ke perdagangan setelah masa liburan paskah dan memilih untuk mengoleksi emas.
 
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (22/4/2019) pukul 17.22 WIB, harga emas di bursa Comex bergerak menguat 0,4% menjadi US$1.281,10 per troy ounce.
Sementara harga emas di pasar spot bergerak naik 0,27% menjadi US$1.278,96 per troy ounce.
 
Mengutip riset harian Asia Trade Point Futures, emas berhasil menguat seiring dengan minimnya rilis data ekonomi dan hari libur di sebagian besar pasar keuangan sehingga membuat pasar cenderung stagnan.
 
"Sebagian investor lebih memilih wait and see dan mengkoleksi emas sebagai aset safe haven menunggu arah pergerakan pasar lebih lanjut," tulis Asia Trade Point Futures seperti dikutip dalam riset hariannya, Senin (22/4/2019).
 
Analis Phillip Futures Benjamin Lu mengatakan bahwa harga emas berhasil rebound setelah pada perdagangan pekan lalu telah menderita dari penurunan yang sangat tajam dan berakhir di level terendahnya.
 
Sepanjang perdagangan pekan lalu, emas telah turun 1,2%, menandai penurunan mingguan keempat yang terjadi secara berturut-turut.
 
"Untuk penguatan saat ini yang terjadi hanyalah pembelian teknis, dengan beberapa orang datang membeli emas dan mendorong harga naik," ujar Benjamin Lu seperti dikutip dari Reuters, Senin (22/4/2019).
 
Selain itu, kenaikan harga emas juga ditopang oleh reli harga minyak karena meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran terkait dengan larangan impor minyak Iran di seluruh dunia.
 
"Emas telah naik sedikit, diuntungkan dari harga minyak yang lebih tinggi didorong oleh ketegangan geopolitik. Dengan pasar ekuitas regional yang mungkin mendapat tekanan hari ini sebagai hasilnya, emas bisa menjadi penerima manfaat utama dalam sesi hari ini," ujar Jeffrey Halley, Analis Pasar OANDA.
 
Emas berkorelasi positif dengan minyak mentah dunia karena logam sering dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi yang dipimpin oleh kenaikan harga minyak mentah dunia.
 
Namun, kenaikan emas pada perdagangan saat ini dibatasi oleh indeks dolar AS yang cenderung menguat akibat penjualan ritel AS yang meningkat positif.
 
Penjualan ritel AS meningkat terbesar dalam 1,5 tahun untuk Maret 2019, mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi AS meningkat di kuartal pertama.
 
Analis Teknis Reuters Wang Tao mengatakan harga emas di pasar spot dapat melambung ke lebel US$1.284 per troy ounce setelah bergerak stabil di level support US$1.274 per troy ounce.
 
Di sisi lain pada pergerakan logam mulia lainnya, perak di pasar spot bergerak menguat 0,07% menjadi US$15,04 per troy ounce.
 
Selain itu, platinum bergerak menguat 0,51% ke level US$907,69 per troy ounce dan paladium menguat 0,17% menjadi US$1.427,55 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper