Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Siantar Top Naik 17,95 Persen

Direktur Siantar Top Armin mengatakan, kenaikan laba bersih pada tahun lalu didorong penjualan ekspor yang meningkat. Selain itu, emiten dengan kode saham STTP ini juga mencatat ada kenaikan harga jual rata-rata produk sepanjang tahun lalu.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen makanan ringan, PT Siantar Top Tbk. membukukan kenaikan laba bersih sebesar 17,95% secara tahunan menjadi Rp255,20 miliar pada 2018, meski penjualan bersih pada tahun yang sama datar. 

Direktur Siantar Top Armin mengatakan, kenaikan laba bersih pada tahun lalu didorong penjualan ekspor yang meningkat. Selain itu, emiten dengan kode saham STTP ini juga mencatat ada kenaikan harga jual rata-rata produk sepanjang tahun lalu. 

Berdasarkan laporan keuangan 2018 audited, STTP membukukan penjualan sebesar Rp2,83 triliun pada 2018, sama dengan tahun sebelumnya. Penjualan yang flat ditopang oleh penjualan ekspor naik 20,75% secara tahunan menjadi Rp271,73 miliar. 

Sementara itu, penjualan lokal yang berkontribusi 91,46% terhadap penjualan bersih tercatat turun 2,07%. Adapun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp255,20 miliar pada 2018 atau naik 17,95% dibandingkan dengan laba bersih pada 2017 sebesar Rp216,37 miliar. 

“Faktor [kenaikan] ekspor. Juga perubahan produk dari kelas Rp500 naik ke Rp1.000,” katanya. 

Lebih lanjut, sepanjang momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini, perseroan memperkirakan kenaikan penjualan dapat mencapai 10%-20% dibandingkan dengan bulan normal lainnya. Kenaikan penjualan terjadi pada produk biskuit dan crackers. 

Pada 2019, perseroan menargetkan penjualan tumbuh 10%-15%. Jika mengacu pada realisasi 2018, maka STTP mengincar penjualan sekitar Rp3,11 triliun – Rp3,25 triliun. 

“Kapasitas sudah ada. Kami sudah menyiapkan stok,” imbuhnya. 

Pada perdagangan Kamis (18/4/2019), saham STTP berada di level Rp3.300 atau tidak bergerak dari penutupan sebelumnya. Secara year to date, saham ini telah melemah 12%. Saham STTP saat ini diperdagangkan pada price to earning ratio (PER) 16,92 kali dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp4,32 triliun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper