Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Minyak: Jumlah Rig AS Menurun, WTI ke US$64

Jumlah rig pengeboran minyak di Amerika Serikat pada pekan yang berakhir Kamis (18/4/2019) berkurang 8 dibandingkan pekan sebelumnya. Hal ini terjadi akibat cadangan minyak yang terus menyusut.
Ilustrasi-Kilang lepas pantai/Bloomberg-Tim Rue
Ilustrasi-Kilang lepas pantai/Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA—Jumlah rig pengeboran minyak di Amerika Serikat pada pekan yang berakhir Kamis (18/4/2019) berkurang 8 dibandingkan pekan sebelumnya. Hal ini terjadi akibat cadangan minyak yang terus menyusut.

Dikutip dari Reuters, laporan perusahaan layanan energi Baker Hughes menyebutkan, jumlah rig pada pekan ini mencapai 825 buah. Jumlah itu turun 8 rig dari pekan sebelumnya, setelah 3 pekan ke belakang jumlah rig cenderung bertumbuh.

Menyusutnya jumlah rig disebabkan perlambatan produksi di Permian, dan cekungan produksi utama lainnya. Rig merupakan indikator awal produksi minyak AS ke depan, sehingga cukup diperhatikan oleh pelaku pasar.

“Baker Hughes merilis laporan sehari lebih awal dari biasanya karena adanya libur Jumat agung,” papar laporan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/4/2019).

Pada penutupan perdagangan Jumat (18/4/2019) waktu setempat atau Sabtu (19/4/2019) pagi WIB, harga minyak WTI kontrak Mei 2019 naik 0,38% atau 0,24 poin menuju US$64 per barel. Adapun, minyak Brent kontrak Juni 2019 meningkat 0,49% atau 0,35% menjadi US$71,97 per barel.

Namun demikian, Paman Sam diperkirakan masih akan menggenjot produksi. Menurut data EIA, tujuh lapangan minyak utama AS akan meningkatkan produksi sekitar 80.000 barel per hari (bph) menjadi 8,46 juta bph pada Mei 2018. Ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Trey Cowan, analis senior S&P Global Platts menyampaikan, bila melihat lebih jauh pertumbuhan produksi minyak dan gas alam AS akan moderat dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini mengikuti aktivitas rig yang mulai melambat.

Perusahaan jasa minyak Schlumberg NV memproyeksikan investasi eksplorasi dan produksi minyak di AS akan turun sekitar 10% pada 2019. Sejumlah perusahaan minyak raksasa di dalam negeri pun mengurangi tenaga kerja sejak awal tahun ini.

Tim analis Simmons & Co., memperkirakan jumlah total rig minyak dan gas alam mencapai 1.019 rig pada 2019, turun dari 2018 sebanyak 1.032 rig. Jumlah rig akan meningkat lagi pada 2020 menuju 1.097 buah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno
Sumber : reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper