Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Pemilu, IHSG Diproyeksi Masih Terkonsolidasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih terkonsolidasi dalam perdagangan Kamis (18/4/2019), usai Pemilu 2019.
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih terkonsolidasi usai Pemilu 2019 yang digelar pada Rabu (17/4/2019).

Pada perdagangan Selasa (16/4), IHSG ditutup menguat 0,72% atau 46,39 poin ke level 6.481. Secara year-to-date (ytd), indeks terpantau tumbuh 4,63%.
 
Secara sektoral, indeks sektor properti dan aneka industri tampil sebagai penopang utama apresiasi IHSG dengan kenaikan masing-masing 2,48% dan 1,66%. Di sisi lain, hanya sektor tambang dan perdagangan yang berakhir di zona merah setelah keduanya melemah 0,2%.
 
Investor asing terpantau mencatatkan aksi jual (net sell) sebesar Rp559,81 miliar. Dengan demikian, sejak awal 2019, investor asing masih mencetak net buy senilai Rp13,79 triliun.
 
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan penguatan IHSG mendapat sentimen positif dari posisi neraca perdagangan Maret 2019, yang surplus sebesar US$540 juta. Hal itu pun berperan sebagai penahan dari aksi jual yang dilakukan investor dalam rangka wait and see menjelang Pemilu 2019.
 
“Elektabilitas saat ini masih condong ke petahana daripada penantang. Namun, investor tetap bersikap wait and see, yang artinya investor bersiap terhadap swing voter yang mungkin terjadi seperti halnya pada Pemilu di AS,” tulisnya dalam riset harian yang dikutip Bisnis, Rabu (17/4).
 
Lanjar menilai pergantian periode pemerintahan dan kepemimpinan negara akan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan ke depan. 

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menuturkan secara teknikal, MACD masih membentuk pola dead cross berada di area positif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI bergerak ke atas menuju ke area overbought.
 
 "Di sisi lain, terlihat pola three advancing soldiers candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance,” paparnya.
 
 Lebih lanjut, Lanjar memperkirakan IHSG bergerak terkonsolidasi mencoba tutup di atas level psikologis dengan supportresistance sebesar 6.467—6.522. Saham-saham yang dapat dicermati antara lain SIMP, LSIP, CPIN, JPFA, INTP, ICBP, PTBA, HRUM, WIKA, dan ESSA.     
 
Sementara itu, Nafan merekomendasikan saham AKRA, BSDE, ERAA, HOKI, INDY, dan MEDC untuk dipertimbangkan pada perdagangan Kamis (18/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper