Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Alami Rugi di 2018, Mahaka Media (ABBA) Siap Perkuat Kinerja Anak Usaha

PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) masih membukukan kerugian tahun lalu sebesar Rp19,6 miliar. Nilai kerugian itu bisa ditekan jika dibandingkan pada 2017 sebesar Rp27,7 miliar.
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) masih membukukan kerugian tahun lalu sebesar Rp19,6 miliar. Nilai kerugian itu bisa ditekan jika dibandingkan pada 2017 sebesar Rp27,7 miliar.

Direktur Utama ABBA Adrian Syarkawie mengatakan kerugian besar masih dialami oleh anak usaha, utamanya Koran Republika yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan dan keuntungan.  Menurut laporan keunagan 2018, seluruh lini penjualan bersih ABBA mengalami penurunan, misalnya dari sirkulasi, iklan surat kabar dan buku hanya meraup Rp91 miliar dibandingkan dengan 2017 mencapai Rp100 miliar.

Begitu juga dengan media penyiaran dari Rp44 miliar menjadi hampir separuhnya yakni Rp23 miliar. Selain itu ABBA juga tak lagi memperoleh penjualan dari media luar ruang.

Menurut Adria,n sejumlah strategi telah mulai dilakukan sejak tahun lalu dengan menyiapkan sejumlah pondasi yang bisa mengantisipasi perubahan yang terjadi di pasar baik dari sisi pengguna media maupun klien iklan.

“Pada 2018 yang sudah kami lakukan tampaknya belum signifikan dampaknya. Kami akan dorong lagi pada 2019 untuk bagaimana menyiapkan perubahan sehingga 2020-2021 sudah makin tearah pendekatan kepada strategi dari masing-masing anak usaha,” jelasnya kepada Bisnis.com, Minggu (14/4/2019).

Menurutnya, digital memang telah banyak mengubah wajah industri media, tetapi saat ini persoalnnya tidak bisa hanya menggeser platform. Perusahaan, menyadari bahwa media cetak tidak akan bisa mengungguli media digital dari sisi kecepatan. Namun hal itu bisa disikapi dengan menyiapkan media cetak untuk menyajikan materi yang lebih berkualitas dan mendalam.

“Bukan hanya masuk ke digital. Era digital hanya menyiapkan platform dan itu tidak menjamin. Jadi bener- bener harus memahami eprubahan behavior di seluruh media dan menyikapi pengiklannya,”jelasnya.

Kondisi tahun lalu yang tak begitu menggembirakan untuk industri media, masih dirasakan ABBA hingga kuartal I/2019. Faktor pemilu, kata dia, telah membuat banyak produsen menahan budget iklan untuk melihat stabilitas nasional kedepannya.

Dia pun berharap hingga akhir tahun ini, industri media bisa kembali bergerak dan mencapai pertumbuhan 5%-7% usai pemilu. Sebab dampak ketsabilan ekonomi setelah pemilu memberikan dampak besar bagi hampir seluruh industri. Peluang menggaet pasar domestik masih besar seiring bertambahnya jumlah populasi.

Di sisi lain, perseroan menganggarkan belanja modal 5%--7% dari target pendapatan tahun ini dan belum merencankan  proyek pengembangan baru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper