Bisnis.com, JAKARTA – Produksi kopi global diperkirakan mencapai 168,05 juta kantong pada periode 2018/2019, meningkat 2,51 juta bushel (kantong) dari 165,54 juta kantong pada 2017/2018.
Berdsarkan laporan bulanan Organisasi Kopi Internasional (International Coffee Organization/ICO), dikutip dari laman resmi ICO, Selasa (9/4), pertumbuhan produksi terbesar terjadi di Amerika Selatan, dengan peningkatan 4,4% menjadi 80,42 juta kantong. Produksi kopi Brasil telah direvisi naik menjadi 62,5 juta ton sejak bulan lalu.
Di benua Afrika diproyeksikan panen kopi mencapai 17,74 juta kantong pada periode 2018/2019, meningkat 1,4% dibandingkan panen periode terdahulu. Terutama dari Pantai Gading, diestimasikan produksi kopinya tumbuh 9% menjadi 1,6 juta kantong.
Situasi berbeda justru terlihat pada produksi kopi di Amerika Tengah dan Meksiko. Di wilayah tersebut, produksi kopi diperkirakan turun 0,5% menjadi 21,72 juta kantong.
Produksi kopi di Honduras diperkirakan jatuh 1,5% menjadi 7,45 juta kantung dibandingkan periode sebelumnya. Selanjutnya produksi di Meksiko, produser kedua terbesar di kawasan itu, diperkirakan tumbuh 2,5% menjadi 4,5 juta kantong. Adapun produksi kopi Guetemala, diperkirakan meningkat tipis 1,1% menjadi 3,9 juta kantong.
Penurunan produksi juga terjadi di Asia dan Oseania. IOC memperkirakan, produksi kopi di dua benua itu turun 2% menjadi 48,18 juta kantong. Produksi Vientam, sebagai produsen terbesar di Asia, diperkirakan mencapai 29,5 juta kantong, 3,4% lebih rendah dibandingkan perolehan 2017/2018.
Untuk produksi dari Indonesia, produsen kopi terbesar kedua di kawasan ini, diperkirakan turun 5,6% menjadi 10,2 juta kantong pada 2018/2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel