Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteng Heritage Tawarkan Harga IPO Rp105 per Saham

PT Menteng Heritage Realty menawarkan harga penawaran umum perdana saham senilai Rp105 per saham.
Direktur Utama PT Menteng Heritage Realty Tbk Christofer Wibisono (kiri) bersama Direktur PT Sinarmas Sekuritas Kerry Rusly, saat konferensi pers, usai penawaran umum perdana saham perseroan, di Jakarta, Jumat (22/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Menteng Heritage Realty Tbk Christofer Wibisono (kiri) bersama Direktur PT Sinarmas Sekuritas Kerry Rusly, saat konferensi pers, usai penawaran umum perdana saham perseroan, di Jakarta, Jumat (22/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Menteng Heritage Realty menawarkan harga penawaran umum perdana saham senilai Rp105 per saham.

Dalam laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Selasa (9/4/2019), Menteng Heritage Realty bakal menawarkan 1,19 miliar saham. Dengan demikian, calon emiten ini bakal memperoleh dana senilai Rp125,05 miliar.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Sinarmas Sekuritas dan pejamin emisi efek adalah PT Jasa Utama capital Sekuritas. Masa penawaran umum akan dilakukan pada 9 April 2019 dan penjatahan pada 10 April 2019.

Sebelumnya, Direktur Utama Menteng Heritage Realty Christofer Wibisono menuturkan, jumlah saham yang dilepas oleh sebanyak-banyaknya 1,19 miliar atau sebesar 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

Perseroan akan menggunakan dana IPO  sebanyak 49,55% untuk mengakuisisi perusahaan pelayaran, PT Global Samudra Nusantara (GSN), 25,57% untuk mengakuisisi Wijaya Wisesa Bakti Development dan sisanya untuk modal kerja perseroan.

Bila Menteng Heritage mengakuisisi GSN, maka diproyeksikan perusahaan pelayaran tersebut berpotensi memberikan berkontribusi hingga Rp14 miliar pada tahun ini.

Adapun target pendapatan Menteng Heritage Realty pada 2019, 2020 dan 2021 masing-masing senilai Rp107,36 miliar, Rp115,11 miliar dan Rp122,24 miliar.

Pada tahun ini, perseroan memproyeksikan okupansi bakal mencapai 48,5%--49%. Menurutnya, target okupansi ini masih di atas dari industri hotel bintang 5 yang hanya memiliki okupansi 45%.

Adapun strategi yang dilakukan perseroan untuk mencapai pendapatan yang ditetapkan yakni mendukung MICE (meeting, insentive travel, convention, exhibition). Menurutnya, desain interior yang dimiliki The Hermitage menjadi daya tarik yang kuat.

Dia mengungkapkan, perseroan juga akan menggunakan jasa manajemen dari Marriot International Inc. untuk meningkatkan okupansi hotel. The Hermitage juga menerapkan revenue optimalization strategy dalam kegiatan operasional sehingga dapat mencapai profitabilitas yang optimal.

Perseroan juga akan mengoptimalkan layanan pemesanan hotel berbasis internet dan juga memberikan promosi secara digital untuk meningkatkan daya tarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper