Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham XL Axiata (EXCL) Diminati Banyak Analis, Ini Alasannya

Kinerja keuangan PT EL Axiata Tbk. sepanjang tahun ini diperkirakan cukup positif, sehingga mayoritas analis tetap merekomendasikan beli saham emiten dengan kode EXCL ini.
Teknisi XL Axiata melakukan pemeliharaan perangkat BTS di atas tower yang berlokasi di kawasan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (14/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Teknisi XL Axiata melakukan pemeliharaan perangkat BTS di atas tower yang berlokasi di kawasan Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (14/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja keuangan PT EL Axiata Tbk. sepanjang tahun ini diperkirakan cukup positif, sehingga mayoritas analis tetap merekomendasikan beli saham emiten dengan kode EXCL ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 30 dari 33 analis merekomendasikan beli, sedangkan 3 lainnya merekomendasikan tahan. Tidak ada yang merekomendasikan jual. Target harga konsensus adalah sebesar Rp3.277,14.

Arandi Ariantara, analis Samuel Sekuritas Indonesia, mengubah rekomendasinya atas saham EXCL dari tahan menjadi beli dengan target harga Rp3.200.

Arandi memproyeksikan EBITDA EXCL akan tumbuh 17% menjadi Rp10,3 triliun dengan margin 40% pada 2019 seiring dengan rasionalisasi tarif data. Laba bersih EXCL diperkirakan Rp 498 miliar.

“Di sisi lain, konsolidasi perusahaan telko kami yakini akan membawa berkah untuk EXCL,” katanya dalam riset terbaru, dikutip Selasa (9/4/2019).

Arandi memperkirakan rasionalisasi tarif data akan terjadi tahun ini. Dengan asumsi itu, Arandi memproyeksikan tarif data di kisaran Rp 6.500/GB, sedangkan biaya produksi variabel, seperti biaya infrastruktur dan interkoneksi EXCL di 2019 diperkirakan turun 10% yoy ke Rp 4.400/GB.

Biaya total produksi 2019 diperkirakan turun 24% ke Rp 8.850/GB, mengingat EXCL telah mengakselerasi depresiasi jaringan 2G di 2018. Trafik data diasumsikan tumbuh 20% di 2019 – 2021 seiring dengan besarnya penetrasi pasar smartphone di Indonesia.

“Trafik data di 2019 kami perkirakan mencapai 2,6 exabyte (Eb). Setelah 2021, kami perkirakan trafik data tumbuh moderat di 5%."

Raphon Prima, analis UOB Kay Hian Sekuritas, justru menurunkan rekomendasi EXCL dari beli menjadi tahan, tetapi mempertahankan target harga pada Rp2.770. Alasannya, harga saham EXCL sudah meningkat terlampau agresif sepanjang kuartal pertama tahun ini.

“Kami menurunkan rekomendasi menjadi hold karena rally harga saham yang tinggi sudah priced in terhadap proyeksi EBITDA 2019 yang kami perkirakan tumbuh 9,1% yoy, sedikit lebih rendah dari konsensus yang sebesar 11%,” katanya.

Raphon menilai, selisih valuasi yang makin menyempit dengan TLKM akan menyebabkan investor lebih meminati saham TLKM dibandingkan EXCL.

Kendati demikian, Raphon menilai pihaknya bisa saja menaikkan rekomendasi bila EBITDA EXCL bisa tumbuh sangat tinggi tahun ini, melampaui capaian pada kuartal IV/2018 laly yang sebesar 10,9% yoy.  Hanya saja, EXCL selama ini belum mampu mempertahankan pertumbuhan dobel digit secara konsisten pada tiap kuartal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper