Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentral Mitra Informatika (LUCK) Telah Serap 22% Dana IPO

Emiten distribusi perangkat dan jasa dokumentasi, PT Sentral Mitra Informatika Tbk. telah merealisasikan sekitar 22% dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) untuk keperluan ekspansi, investasi, dan R&D.
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smartphone di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten distribusi perangkat dan jasa dokumentasi, PT Sentral Mitra Informatika Tbk. telah merealisasikan sekitar 22% dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) untuk keperluan ekspansi, investasi, dan R&D.

Komisaris Utama Sentral Mitra Informatika Caroline Himawati Hidajat menyampaikan per akhir 2018, emiten berkode saham LUCK tersebut masih memiliki 78% dari sisa dana IPO, atau sekitar Rp34,49 miliar. “Dana IPO itu sisanya per Desember tersisa 78%. Jadi, yang digunakan itu sekitar 22%,” katanya di Jakarta, Selasa (2/4/2019),

Dirinya menjelaskan, sebanyak 22% dari dana IPO atau sekitar Rp9,72 miliar telah digunakan LUCK untuk keperluan ekspansi cabang, program riset dan pengembangan (R&D), serta pembelian printer sebanyak 300 unit.

“Karena memang ada permintaan [printer] dan salah satu pelanggan kami ada dari korporat yang besar. Tapi kami belum bisa billing ke dia karena masih proses deployment,” tutur Caroline.

Untuk tahun ini, Caroline menjelaskan bahwa LUCK masih akan fokus ekspansi untuk merealisasikan pembukaan cabang di 15 kota.

Sejauh ini, perseroan telah membuka dua cabang yaitu di Surabaya dan Karawang. Adapun sisa cabang lainnya, kata Caroline, akan diupayakan untuk rampung dalam tahun ini. Dengan demikian, dirinya pun yakin, LUCK dapat menguasai pangsa pasar sebesar 5% pada 2019. 

Adapun, sejauh ini perseroan masih menguasai 3% dari pangsa pasar dari industri distribusi perangkat printer dan jasa dokumentasi. “Kami baru menguasai 3% dari sebegitu besarnya [pangsa pasar]. Pemainnya yang sudah ada itu, terlalu lama tidak ada yang ganggu. Kami baru jadi pengganggu yang pertama,” imbuhnya.

Adapun sebagai strategi pengembangan usaha, Caroline mengaku enggan ‘membakar’ uang investor untuk melakukan promosi usaha. Dirinya menyampaikan, perseroan cenderung lebih fokus untuk membangun relasi dengan pelanggan, misalnya lewat seminar dan edukasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper