Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Manufaktur & Realisasi Kesepakatan OPEC Dorong Minyak Mentah Perpanjang Reli

Minyak West Texas Intermediate untuk kontrak Mei menguat 2,4% atau 1,45 poin ke level US$61,59 per barel di New York Mercantile Exchange, level tertinggi sejak November.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah memperpanjang reli terbaik dalam satu dasawarsa pada perdagangan Senin (1/4/2019) karena data manufaktur China dan bukti baru pemotongan pasokan OPEC mendorong prospek bullish.

Minyak West Texas Intermediate untuk kontrak Mei menguat 2,4% atau 1,45 poin ke level US$61,59 per barel di New York Mercantile Exchange, level tertinggi sejak November.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Juni menguat 1,43 poin dan ditutup di level US$69,01 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak Mei berakhir pada Jumat. Minyak mentah patokan global berada pada premi US$7,30 dibanding WTI untuk bulan yang sama.

Dilansir dari Bloomberg, indeks aktivitas manufaktur China menunjukkan kenaikan terbesar sejak 2012, meredakan kekhawatiran tentang ekonomi global. Sementara itu, output OPEC tergelincir pada bulan Maret untuk bulan keempat berturut-turut, dipimpin oleh pengurangan produksi yang mendalam di Arab Saudi.

"Itu karena OPEC, berpegang pada batasan pasokan mereka," kata Scott Bauer, kepala eksekutif Prosper Trading Academy, seperti dikutip Bloomberg.

"Di masa lalu, mereka belum benar-benar mengindahkan petunjuk pasokan mereka sendiri. Tapi kali ini mereka melakukannya, dan sepertinya akan tetap seperti itu di masa mendatang,” lanjutnya.

Harga minyak AS menguat 32% pada kuartal pertama 2019 karena Arab Saudi memimpin OPEC dan sekutunya dalam menekan output untuk mencegah kelebihan pasokan.

Pengurangan output tidak direncanakan di Venezuela dan Iran juga telah membantu harga naik, mengimbangi kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan global. Sementara itu, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh mengatakan OPEC dan sekutunya dapat dengan mudah memperpanjang kesepakatan mengenai pengurangan produksi minyak.

Keraguan terhadap berjalannya kesepakatan aliansi OPEC+ telah berubah menjadi kepercayaan terhadap pengetatan pasar, setidaknya untuk saat ini. Sebuah survei Bloomberg terhadap pejabat, analis dan data pelacakan kapal menunjukkan output dari 14 anggota OPEC turun 295.000 barel per hari menjadi 30,385 juta bulan lalu.

Arab Saudi memikul sebagian besar beban, memangkas produksi ke level terendah dalam empat tahun terakhir.

Di Moskow pada hari Senin, Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh mengatakan kepada wartawan bahwa "seharusnya mudah" untuk memperpanjang pembatasan hingga paruh kedua tahun ini.

Sementara itu, indeks manajer pembelian (PMI) sektor manufaktur China mencatat kenaikan terbesar sejak 2012 bulan lalu, melebihi semua perkiraan oleh para ekonom. Berita itu mengangkat pasar ekuitas di seluruh dunia.

 

Tabel pergerakan minyak mentah West Texas Intermediate kontrak Mei 2019

 

Tanggal

Harga (US$)

Perubahan

 

1/4/2019

61,59

+1,45

(+2,41%)

29/3/2019

60,14

+0,84

(+1,42%)

28/3/2019

59,30

-0,11

(-0,19%)

27/3/2019

59,41

0,53

(-0,88%)

26/3/2019

59,94

+1,12

(+1,90%)

  

Tabel pergerakan minyak mentah Brent kontrak Juni 2019

 

Tanggal

Harga (US$)

Perubahan

 

1/4/2019

69,01

+1,43

(+2,12%)

29/3/2019

67,58

+0,48

(+0,72%)

28/3/2019

67,10

-0,14

(-0,21%)

27/3/2019

67,24

0,19

(-0,28%)

26/3/2019

67,43

+0,62

(+0,93%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper