Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Terdorong Data Ekonomi China

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 329,74 poin atau 1,27%, ke level 26.258,42, sedangkan indeks S&P 500 menguat 32,79 poin atau 1,16% ke 2.867,19, dan Nasdaq Composite menguat 99,59 poin atau 1,29% ke level 7.828,91.
Wallstreet/Reuters
Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada perdagangan Senin (1/4/2019), menyusul data manufaktur China yang positif dan redanya kekhawatiran perlambatan pertumbuhan global.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 329,74 poin atau 1,27%, ke level 26.258,42, sedangkan indeks S&P 500 menguat 32,79 poin atau 1,16% ke 2.867,19, dan Nasdaq Composite menguat 99,59 poin atau 1,29% ke level 7.828,91.

Dilansir Reuters, indeks S&P 500 yang hanya 2,2% di bawah rekor penutupan tertinggi pada September, memicu pola "golden cross", dengan pergerakan 50 hari melintasi atas rata-rata pergerakan 200 hari. Banyak yang percaya sinyal teknis bisa menandakan lebih banyak penguatan saham dalam jangka pendek.

Penguatan bursa saham global didorong oleh data yang menunjukkan bahwa sektor manufaktur China secara tak terduga tumbuh pada bulan Maret untuk pertama kalinya dalam empat bulan.

“Angka-angka ekonomi China bangkit kembali, dan investor mengambil lebih banyak risiko hari ini karena itu," kata Michael O'Rourke, kepala analis pasar JonesTrading, seperti dikutip Reuters.

Data manufaktur AS untuk Maret juga lebih baik dari yang diperkirakan, membantu investor mengabaikan data penjualan ritel yang lemah untuk bulan Februari.

Kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global telah meredupkan sentimen sejak Federal Reserve mengumumkan pada akhir Januari bahwa pengetatan moneter akan berakhir lebih awal dari yang diperkirakan.

Pergeseran dalam kebijakan Fed mendorong imbal hasil pada obligasi Treasury bertenor 10 tahun di bawah imbal hasil tiga bulan pekan lalu untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Imbal hasil obligasi 10 tahun telah naik kembali di atas imbal hasil tiga bulan dan pada hari Senin mencapai level tertinggi satu minggu. Kenaikan pada imbal hasil membantu mengangkat saham finansial, yang memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500 di antara 11 sektor indeks. Indeks perbankan S&P 500 melonjak 2,9%.

Kekhawatiran tentang momentum yang melambat belum sepenuhnya hilang. Dengan musim pelaporan pendapatan perusahaan kuartal pertama berlangsung sekitar dua minggu lagi, investor bersiap untuk apa yang mungkin menjadi penurunan laba pertama AS sejak 2016. Analis memperkirakan pendapatan kuartalan turun 2%, menurut data Refinitiv.

Pada hari Senin, sebagian besar sektor S&P naik. Hanya sektor konsumen, real estat, dan utilitas yang berada di zona merah.

Saham mobil naik setelah Dewan Negara China mengatakan pada akhir pekan bahwa negara itu akan terus menangguhkan tarif tambahan pada kendaraan dan suku cadang AS setelah 1 April, sebagai satu isyarat baik setelah keputusan AS untuk menunda kenaikan tarif impor China.

Saham General Motors Co menguat 1,8% dan saham Ford Motor Co naik 2,3%.

Pergerakan Bursa Amerika Serikat tanggal 1 April 2019:

 

Indeks

Level

Perubahan

 

Dow Jones

26.258,42

329,74

(+1,27%)

S&P 500

2.867,19

32,79

(+1,16%)

Nasdaq

7.828,91

99,59

(+1,29%)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper