Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Penjualan Turun, Laba Wismilak Inti Makmur (WIIM) Tumbuh 26,02% pada 2018

PT Wismilak Inti Makmur Tbk. membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 26,02% secara tahunan pada 2018, kendati penjualan bersih tercatat turun 4,81%.
Pengunjung mengambil foto monitor perdagangan harga saham di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung mengambil foto monitor perdagangan harga saham di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk. membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 26,02% secara tahunan pada 2018, kendati penjualan bersih tercatat turun 4,81%. 
 
Berdasarkan laporan keuangan 2018 yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, Jumat (29/3/2019), emiten dengan kode saham WIIM ini membukukan penjualan bersih sebesar Rp1,4 triliun pada 2018, lebih rendah 4,81% dibandingkan dengan penjualan bersih 2017 yang sebesar Rp1,48 triliun. 
 
Beban pokok penjualan dan beban penjualan masing-masing terpangkas sebesar 7,64% menjadi Rp963,85 miliar dan 0,93% menjadi Rp227,99 miliar. Adapun beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp161,36 miliar. 
 
WIIM memperoleh kenaikan signifikan dari pendapatan lain-lain sebesar 79,71%, dari Rp10,31 miliar pada 2017 menjadi Rp18,54 miliar pada 2018. Pendapatan lain-lain berasal dari kenaikan pendapatan bunga sebesar 91,25%, laba penjualan aset tetap sebesar 49,22%, dan lain-lain 12,59%.

Sementara itu, beban bunga turun 80,75% menjadi Rp1,19 miliar.

Perseroan mengalami rugi selisih kurs sebesar Rp893,29 juta, dari tahun sebelumnya yang mencatatkan laba selisih kurs sebesar Rp144,9 juta. 
 
Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp51,09 miliar pada 2018, naik 26,02% dari Rp40,54 miliar pada 2017.
 
Di sisi lain, total aset perseroan per 31 Desember 2018 senilai Rp1,26 triliun, naik 2,44% dari total aset perseroan per 31 Desember 2017. Adapun total liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp250,34 miliar dan Rp1 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper