Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Karawaci (LPKR) Perkokoh Bisnis Properti dan Kesehatan, Meikarta Dilanjutkan

Lippo Karawaci (LPKR) siap fokus pada sektor properti dan kesehatan untuk  meningkatkan kualitas pertumbuhan kinerja keuangan perseroan.
CEO Lippo Karawaci John Riady saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
CEO Lippo Karawaci John Riady saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) siap fokus pada sektor properti dan kesehatan untuk  meningkatkan kualitas pertumbuhan kinerja keuangan perseroan.

CEO Lippo Karawaci, John Riady mengungkapkan LPKR sebenarnya memiliki 5 sektor yakni, properti, kesehatan, ritel, telekomunikasi dan keuangan. Pada tahun ini, perseroan bakal lebih fokus pada properti dan kesehatan.

"Kami ingin mengembangkan dan fokus pada core bisnis kami yakni properti dan rumah sakit," ungkapnya saat kunjungan ke Redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (19/3/2019).

Keturunan ketiga keluarga Riady ini menyampaikan, akan tetap mempertahankan good corporate governance (GCG), transparansi dan melakukan tranformasi. Menurutnya, tranformasi perlu dilakukan, sebab pola konsumen sudah mengalami perubahan.

Hingga saat ini, LPKR telah memiliki landbank seluas 1.300 ha. Kini, LPKR tengah fokus untuk menyelesaikan proyek yang telah ada termasuk Meikarta.

Untuk memperkuat bisnis properti, strategi yang dilakukan adalah mengerjakan proyek perumahan urban houses dan mal. Menurutnya, strategi tersebut akan memberikan laba yang ciamik.

Strategi yang dilakukan LPKR untuk merampungkan Meikarta adalah menambah likuiditas. Baru-baru ini, LPKR merilis kepada publik akan mencari pendanaan senilai US$1,01 miliar. 

John menambahkan sumber dana tersebut sebanyak US$730 juta akan berasal dari rights issue dan US$280 juta dari penjualan Lippo Mal Puri ke Reit di Singapura. Dia mengungkapkan pendanaan ini merupakan strategi untuk menyelesaikan persoalan likuiditas dan menjaga neraca keuangan.

"Sebanyak US$200 juta dari jumlah tersebut akan turun ke Lippo Cikarang. Ini dilakukan untuk memastikan semua proyek yang ada bisa berjalan," ungkap John.

Terkait rumah sakit, John yang juga berperan sebagai Presiden Komisaris PT Siloam Internasional Hospital Tbk. (SILO), menginginkan segmen rumah sakit memiliki pertumbuhan operasional yang sangat baik. Saat ini, jumlah rumah sakit yang dimiliki SILO sebanyak 35 unit, dari 4 unit pada 15 tahun lalu. 

Di sisi lain, John ingin membentuk holding pada Grup Lippo, dengan tujuan agar semakin dikenal dan tertata. Holding yang pertama bakal berada dibawah LPKR dan kedua berada di bawah PT Multipolar Tbk. (MLPL).

Adapun MLPL menaungi bisnis ritel, teknologi media dan telekomunikasi. Dia memproyeksikan, tempo yang tepat untuk merapikan struktur holding sekitar 3 tahun.

"Harusnya dalam 3 tahun bisa dirapikan. Ke depannya, kami ingin memiliki dua holding dan sisanya menjadi investment company," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper