Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pulih dari Penurunan Tajam, Emas Siap Lanjutkan Reli

Emas mulai pulih dari penurunan tajam pada sesi perdagangan sebelumnya seiring dengan dolar AS yang melemah dan memuncaknya kekhawatiran pasar terkait dengan melambatnya ekonomi global mendukung permintaan untuk logam safe haven.
Ilustrasi emas/Reuters
Ilustrasi emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Emas mulai pulih dari penurunan tajam pada sesi perdagangan sebelumnya seiring dengan dolar AS yang melemah dan memuncaknya kekhawatiran pasar terkait dengan melambatnya ekonomi global mendukung permintaan untuk logam safe haven.

Direktur Kedia Commodities Mumbay Ajay Kedia mengatakan bahwa dolar telah melemah dan emas sebagai aset safe haven tampak mendapat dukungan dari ketidakpastian Brexit.

"Selama emas dapat mempertahankan posisinya di US$1.290 per troy ounce, emas masih mendapat kesempatan untuk sentuh US$1.302 per troy ounce yang akan dilanjutkan ke level US$1.310 per troy ounce," ujar Ajay pada Minggu (17/3/2019) sebagaimana dilaporkan Reuters.

Dia mengemukakan bahwa emas kini memiliki level support di US$1.290 per troy ounce yang menunjukkan selama masih ada ketidakpastian Brexit, emas masih dapat bertahan dengan baik.

Parlemen Inggris telah menyetujui untuk memperpanjang tenggat waktu keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada Kamis (14/3/2019).

Hal tersebut menetapkan Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk memperbarui upaya untuk mendapatkan kesepakatan Brexit yang disetujui oleh parlemen minggu depan.

Banyak analis juga mengatakan bahwa peningkatan sinyal dari perlambatan ekonomi global juga menjadi sentimen pendukung emas untuk bergerak naik.

Bank of Japan pada hari Jumat telah memangkas proyeksinya pada laju pertumbuhan ekonomi luar negeri dan mengatakan telah melihat tanda-tanda perlambatan. BoJ juga telah merevisi pandangannya tentang ekspor dan output dari Jepang.

Sementara itu, komentar dari PM China Li Keqiang tentang perlambatan ekonomi menunjukkan bahwa salah satu ekonomi terbesar di dunia tersebut juga sedang berjuang.

Di Amerika Serikat, data yang dirilis pada Kamis (14/3/2019) menggarisbawahi meningkatnya tekanan terhadap ekonomi dalam negeri.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari yang diperkirakan pada pekan lalu dan penjualan rumah baru pada Januari turun lebih dari yang diharapkan.

Ajay juga menambahkan ketidakpastian dari negosiasi perdagangan AS dan China juga mendukung emas. Pertemuan puncak untuk mencapai kesepakatan perdagangan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping tidak akan terjadi pada akhir Maret seperti yang telah dibahas sebelumnya.

Hal tersebut dikarenakan kedua belah pihak merasa masih diperlukan lebih banyak hal yang dirundingkan dalam negosiasi tersebut.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (15/3/2019), harga emas di bursa Comex ditutup menguat 0,60% menjadi US$1.302,90 per troy ounce, sedangkan harga emas di pasar spot menguat 0,48% menjadi US$1.302,40 per troy ounce.

Sementara itu, untuk logam mulia lainnya, harga perak di pasar spot menguat 0,65% menjadi US$15,29 per ons, platinum menguat 0,88% menjadi US$831,78 per ons, dan paladium stabil di level US$1.552,98 per ons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Sumber : Reuters & Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper