Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Tetap Pakai Merek Dagang Holcim Hingga Akhir Tahun

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. atau ex Holcim Indonesia akan tetap menggunakan merek dagang Holcim hingga pengujung 2019.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. atau ex Holcim Indonesia akan tetap menggunakan merek dagang Holcim hingga pengujung 2019.

Direktur Human Resources Solusi Bangun Indonesia Agung Wiharto mengatakan bahwa pascaakuisisi PT Holcim Indonesia Tbk. oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., perseroan diperkenankan menggunakan merek dagang tersebut pada tahun ini.

“Semen Indonesia bisa pakai [merek Holcim] tahun ini, setelah itu ganti merek dagang,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (18/3/2019).

Apabila sudah melewati 2019, Semen Indonesia diharuskan untuk mengganti merek dagang Holcim, apabila tidak, perseroan akan dikenakan biaya royalti untuk penggunaan merek dagang Holcim.

Sementara itu, lanjut Agung, hingga saat ini proses konsolidasi yang dilakukan perseroan terus berlangsung. Saat ini, perseroan tengah fokus untuk untuk memperluas footprint atau daerah penjualan, serta meningkatkan kinerja perseroan.

“Sebenarnya berproses terus karena ini ibarat jaitan, tapi alurnya kita sekarang memperluas footprint, ada sinergi di logistik, procurement, kita sedang menggenjot performance,” ungkapnya.

Sebelumnya, Semen Indonesia resmi mengempit kepemilikan saham mayoritas atau sebesar 80,6% di Holcim Indonesia setelah menyelesaikan transaksi pembelian saham dari pemilik sebelumnya Holderfin B.V., entitas anak LafargeHolcim Ltd pada 31 Januari 2019.

Manajemen Semen Indonesia menyatakan pembayaran sudah dilakukan oleh perseroan. Dengan demikian, crossing kepemilikan saham juga sudah dilakukan.

Semen Indonesia telah meneken perjanjian pengikatan jual beli bersyarat atau conditional sales & purchase agreement (CSPA) untuk mengambil alih 6.179.612.820 lembar saham atau 80,6% kepemilikan LafargeHolcim, melalui anak usaha Holderfin B.V., di Holcim Indonesia pada 2018. Nilai pembelian yang disepakati senilai US$917 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper