Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Pangkas Ekspor Minyak Mentah Iran Hingga 1 Juta Barel per hari

Amerika Serikat berencana  mengurangi ekspor minyak mentah Iran sekitar 20% menjadi di bawah 1 juta barel per hari mulai Mei 2019.
West Texas Intermediate/Reuters
West Texas Intermediate/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat berencana  mengurangi ekspor minyak mentah Iran sekitar 20% menjadi di bawah 1 juta barel per hari mulai Mei 2019.

Langkah itu dilakukan dengan cara mewajibkan negara pengimpornya untuk mengurangi pembelian guna menghindari sanksi negara paman sam tersebut.

Mengutip Reuters, Presiden AS Donald Trump semakin menekan Iran untuk membatasi program nuklirnya dan berhenti mendukung proksi militan di Timur Tengah dengan ancaman untuk mengurangi ekspor minyaknya.

Melalui pemangkasan ekspor minyak Iran tersebut maka seacara tidak langsung akan mematahkan sumber pendapatan utama salah satu negara minyak tersebut.

AS berjanji untuk memotong impor gabungan Iran hingga mencapai di bawah 1 juta barel per hari atau sekitar 250.000 barel per hari di bawah ekspor Iran saat ini sebesar 1,25 juta barel per hari.

"Tujuannya sekarang adalah untuk mengurangi ekspor minyak Iran menjadi di bawah 1 juta barel per hari," ujar salah satu sumber Reuters yang tidak mau menyebutkan namanya, dikutip Kamis (14/3/2019).

Seperti yang diketahui, AS menerapkan kembali sanksi terhadap Iran pada November lalu setelah negara paman sam menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan enam negara kuat lainnya. Adapun, sanksi tersebut hingga kini telah mengurangi separuh jumlah ekspor minyak Iran.

Di sisi lain, Pemerintahan Trump juga khawatir bahwa desakan untuk menutup total ekspor minyak Iran dalam jangka pendek justru akan memicu lonjakan harga minyak global, yang selama ini sangat ingin dihindari Donald Trump.

Oleh karena itu, untuk memberi waktu kepada importir menemukan alternatif penjual minyak dan mencegah lonjakan harga minyak, AS memberikan keringanan sanksi bagi pembeli minyak utama Iran, termasuk pembeli terbesar China dan India.

Pelonggaran sanksi tersebut dengan syarat para importir harus berjanji untuk membeli minyak dalam jumlah lebih sedikit di masa depan dan keringanan tersebut akan diperpanjang setiap enam bulan.

Perwakilan khusus Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk Iran Brian Hook juga mengatakan dalam sambutannya di konferensi industri di Houston Rabu (14/3/) bahwa pemerintahannya sedang mengejar rencana untuk membawa ekspor minyak mentah Iran ke nol.

"Trump telah membuatnya sangat jelas, bahwa kita perlu memiliki kampanye dengan tekanan ekonomi yang maksimum di Iran, tetapi dia juga tidak ingin mengejutkan pasar minyak," ujar Brian seperti dikutip dari Reuters, Rabu (14/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (14/3/2019) pukul 17.02 WIB, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediete (WTI) di bursa New York bergerak menguat 0,38% atau naik 0,22 poin menjadi US$58,48 per barel.

Sementara itu, harga minyak Brent di bursa ICE bergerak di zona hijau dengan naik 0,40% atau 0,27 poin menjadi US$67,82 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper