Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Terdongkrak Penurunan Stok AS

Minyak melanjutkan reli penguatan dan sempat menembus US$58 per barel untuk pertama kalinya pada tahun ini dipicu turunnya persediaan minyak mentah dan bahan bakar Amerika Serikat yang mendorong optimisme pasar bahwa pasokan minyak global akan menyusut.
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Minyak melanjutkan reli penguatan dan sempat menembus US$58 per barel untuk pertama kalinya pada tahun ini dipicu turunnya persediaan minyak mentah dan bahan bakar Amerika Serikat yang mendorong optimisme pasar bahwa pasokan minyak global akan menyusut.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (14/3/2019) pukul 17.02 WIB, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediete (WTI) di bursa New York bergerak menguat 0,38% atau naik 0,22 poin menjadi US$58,48 per barel.

Pada perdagangan sebelumnya harga minyak jenis WTI telah bergerak naik 3,9% dalam tiga sesi menuju level tertingginya sejak November 2018. Sementara itu, harga minyak Brent di bursa ICE bergerak di zona hijau dengan naik 0,40% atau 0,27 poin menjadi US$67,82 per barel.

Analis Komoditas HI Investment & Futures Corp di Seoul Sungchil Will Yun mengatakan bahwa penurunan tak terduga dalam stok minyak mentah Amerika Serikat bersamaan dengan penurunan produksi yang cukup agresif dari OPEC telah mengangkat harga minyak cukup signifikan.

"Pada titik ini, ketika Inggris menuju penundaan Brexit, situasi ini juga bisa menjaga minyak di wilayah positif karena ketidakpastian yang lebih sedikit akan membuat investor cenderung lebih tenang," ujar Sungchil Will Yun seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (14/3/2019).

Berdasarkan data Administrasi Informasi Energi AS, stok minyak mentah negara paman sam telah menurun 3,86 juta barel pada pekan lalu, jauh dari prediksi mayoritas analis melalui jejak pendapat yang dilakukan oleh Bloomberg.

Dalam jejak pendapat tersebut, analis memprediksi stok minyak mentah AS akan meningkat cukup signifikan yaitu sekitar 3 juta barel pada pekan lalu. Adapun, stok bahan bakar bensin AS terkontraksi, menurun 4,62 juta barel pada pekan lalu, menjadi penurunan tertajam sejak Oktober 2018.

Sementara itu, produksi minyak mentah AS telah turun 100.000 barel pada pekan lalu, menjadi penurunan pertama dalam tiga bulan mendekati level penurunan tertinggi sepanjang masa. Penurunan stok minyak mentah AS sangat menopang kenaikan harga karena terjadi bersamaan dengan kebijakan pemangkasan produksi oleh OPEC sehingga semakin mengetatkan pasokan global.

Seperti yang diketahui, OPEC bersama dengan sekutunya, termasuk Rusia, telah menahan pasokan minyak sejak awal tahun untuk memperketat pasar global dan menopang harga minyak mentah yang telah jatuh terpuruk pada akhir 2018.

"Dengan pemangkasan pasokan OPEC dalam ayunan penuh lalu masalah pasokan yang terus-menerus memburuk dari beberapa negara yang diberikan sanksi oleh AS, minyak tampak didukung dengan baik," ujar Jasper Lawler, Kepala Penelitian di perusahaan pialang berjangka London Capital Group, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/3/2019).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper