Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Beragam Sentimen Negatif, Harga CPO Terus Melemah

Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil) amblas pada perdagangan hari ini, Kamis (14/3/2019), melanjutkan tren pelemahan selama 7 hari berturut-turut.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil) amblas pada perdagangan hari ini, Kamis (14/3/2019), melanjutkan tren pelemahan selama 7 hari berturut-turut.

Data Bloomberg menunjukkan, hingga pukul 13.40 WIB, harga CPO kontrak Mei 2019 di Bursa Derivatif Malaysia melemah 1,58% atau 33,00 poin padalevel 2.048 ringgit per ton, meneruskan pelemahan pada sesi pembukaan pada level 2.087 ringgit per ton.

Dalam 5 hari, harga CPO telah melemah 2,20%. Adapun sejak awal tahun harga sawit sudah melemah 2,40%. Kerugian di minyak sawit berjangka terjadi dalam 7 hari karena kekhawatiran terhadap permintaan bakal lebih lesu, dan kegagalannya menyerap pasokan sawit yang berlimpah.

Chandran Sinnasami, broker berjangka di CIMB Kuala Lumpur mengatakan, sentimen negatif CPO dipicu oleh tingginya persediaan di negara produsen, yaitu Indonesia dan Malaysia. Selain itu, ada juga spekulasi mengenai suplai di negara importir yang cukup. Terutama di India.

Chandran menambahkan, pasar saat ini tengah mengantisipasi permintaan pada Maret dan April melambat, yang bisa menghambat penurunan stok sawit di Malaysia dan Indonesia.

Menurut survei Bloomberg, impor sawit oleh India, pembeli utama komoditas itu, pada Februari kemungkinan jatuh sekitar 7% dari bulan sebelumnya.  Impor minyak sawit India pada Februari tahun ini kemungkinan turun dari level tertinggi 4 bulan karena lonjakan pembelian pada awal tahun membatasi permintaan dari para pedagang.

Menurut konsultan Ganling, cadangan kelap sawit di Malaysia perlu turun di bawah 2,4 juta ton dari 3,05 juta ton sekarang agar harga naik. Stok tak terduga naik pada Februari itu karena ekspor turun lebih dari yang diperkiran.

Sementara itu, perang dagang minyak memburuk karena Eropa menetapkan batas penggunaan sawit dalam biofuel. Undang-undang Uni Eropa diawasi secara ketat oleh industri sawit karena bakal berdampak pada penggunaan komoditas itu bagi biodesel dalam waktu panjang.  


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper