Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produk Baru Reksa Dana Sepi, Manajer Investasi Tunggu Pilpres?

Penerbitan produk reksa dana pada awal tahun ini terlihat lesu dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, para pelaku pasar dinilai masih menanti hasil dari Pilpres yang akan dilaksanakan pada bulan depan dan masih dalam proses penawaran.
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—Penerbitan produk reksa dana pada awal tahun ini terlihat lesu dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, para pelaku pasar dinilai masih menanti hasil dari Pilpres yang akan dilaksanakan pada bulan depan dan masih dalam proses penawaran.

Namun demikian, animo para manajer investasi untuk menerbitkan produk reksa dana baru pada tahun ini dinilai tetap tinggi ditopang oleh optimisme membaiknya return IHSG dan obligasi.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterima Bisnis.com, total reksa dana yang ada di pasar per 12 Maret 2019 terdapat 2104 reksa dana, atau bertambah sebanyak 5 reksa dana sejak akhir tahun lalu yang sebanyak 2.099 produk. Sementara itu, pada periode yang sama, terdapat sebanyak 64 reksa dana yang telah mendapatkan izin efektif dari OJK.

Jika dibandingkan dengan penerbitan reksa dana pada periode yang sama per minggu kedua Maret 2018, OJK mencatat jumlah reksa dana berjumlah 1.842 produk, atau bertambah 65 produk sejak akhir tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management Edward Lubis menilai, para pelaku pasar saat ini masih konservatif sembari menanti hasil Pemilu yang kian dekat dan sebagian manajer investasi kemungkinan masih dalam finalisasi masa penawaran.

“Menurut pendapat saya, pasar dan para pelaku melihat lebih konservatif dan menunggu proses pemilu yang sudah mendekat,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (13/3/2019). 

Dirinya  berharap, penerbitan produk reksa dana baru dapat lebih marak setelah presiden untuk periode 5 tahun ke depan terpilih. Pasalnya, penerbitan produk baru reksa dana tersebut mendapat topangan utama dari iklim investasi domestik yang positif dan pertumbuhan ekonomi baik domestik maupun global.

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menambahkan, ada kemungkinan memang para manajer investasi masih dalam masa penawaran setelah mendapatkan izin penerbitan efektif dari OJK.

Adapun, penerbitan reksa dana mulai dari proses awal hingga mendapat pernyataan efektif dari OJK bisa menghabiskan waktu sekitar dua bulan lebih. Dengan demikian, penerbitan produk reksa dana tersebut tidak spesifik di masa tertentu.

“Mungkin masih dalam masa penawaran. Ada batas waktu [untuk menerbitkan reksa dana setelah mendapatkan izin], kalau tidak salah 120 hari kerja untuk [reksa dana] terproteksi dan 90 hari kerja untuk non-terproteksi,” katanya.

Lebih lanjut, Rudi menjelaskan, yang menjadi perhatian manajer investasi dalam menerbitkan produk reksa dana adalah permintaan dari nasabah untuk jenis reksa dana terproteksi. Sementara itu, untuk penerbitan jenis reksa dana lainnya akan tergantung dengan minat dari investor institusi.

Adapun, mengenai sentimen politik yang datang dari Pilpres pada bulan depan, dinilai Rudi tidak menjadi faktor utama yang menentukan strategi para manajer investasi untuk meluncurkan produk barunya. 

Pasalnya, tahun ini diperkirakan bakal menjadi tahun yang positif dengan prediksi IHSG dan obligasi bisa mencetak return yang positif. “Ekspansi tetap akan berjalan mau pilpres atau tidak. Tahun ini akan menjadi tahun yang positif karena prediksi IHSG dan obligasi bisa mencetak return positif,” imbuh Rudi.

Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich juga mengungkapkan hal yang serupa. Menurutnya, sentimen politik sebenarnya tidak memengaruhi strategi untuk meluncurkan produk reksa dana. “Kami lihat kebutuhan investasi tetap jalan normal walaupun mendekati pilpres,” ujarnya.

Farash pun sepakat bahwa manajer investasi banyak yang memanfaatkan positifnya pasar pada awal tahun ini untuk menerbitkan produk reksa dana baru yang dibuktikan dengan secara ytd pasar saham dan obligasi telah memberikan kinerja yang baik.

Adapun, Avrist AM sendiri telah meluncurkan 4 produk reksa dana baru sepanjang tahun berjalan. Dengan produk baru tersebut, lanjut Farash, Avrist AM berharap dapat menjangkau investor reksa dana baru, terutama dengan bekerja sama dengan distributor online dan perusahaan teknologi finansial (tekfin)

“Reksa dana lain mungkin masih dalam tahap penawaran awal ke calon investor,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper