Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

20 BUMN Disebut Mampu Saingi Khazanah Malaysia & Temasek Singapura

Kinerja 20 badan usaha milik negara (BUMN) yang telah menjadi perusahaan terbuka disebut bisa menyaingi BUMN di negara tetangga seperti di Malaysia dan Singapura.
Kepala Biro Umum dan Humas Kementerian BUMN Wahyu Wibowo (kiri) dan Koordinator Bidang Komunikasi Peringatan HUT Kementerian BUMN Rohan Hafas memberikan penjelasan pada konferensi pers di Jakarta, Senin (4/3/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Kepala Biro Umum dan Humas Kementerian BUMN Wahyu Wibowo (kiri) dan Koordinator Bidang Komunikasi Peringatan HUT Kementerian BUMN Rohan Hafas memberikan penjelasan pada konferensi pers di Jakarta, Senin (4/3/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Performa 20 badan usaha milik negara (BUMN) yang telah menjadi perusahaan terbuka disebut sudah mampu menyaingi BUMN di negara tetangga seperti di Malaysia dan Singapura.

"Performa 20 BUMN 'listed' (Tbk) mampu menopang pertumbuhan 'revenue' (pendapatan) dan total aset yang cukup bersaing dibandingkan BUMN di Malaysia dan Singapura," kata Managing Director Lembaga Management (LM) FEB UI Toto Pranoto dalam seminar bertajuk "Prospek BUMN di Tahun Politik" di Jakarta, Rabu (13/3).

Aset BUMN pada 2018 tercatat mencapai Rp8.092 triliun, tumbuh 12,23% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp7.210 triliun.

Kinerja operasional BUMN secara agregat juga cukup memuaskan dilihat dari pertumbuhan ekuitas 2018 yang mencapai 4,16% di mana pada 2018 sebesar Rp2.479 triliun dan 2017 sebesar Rp2.380 triliun.

Laba BUMN 2018 mencapai Rp188 triliun, tumbuh tipis 1,08% dibanding  2017 sebesar  Rp186 triliun. Sementara kontribusi BUMN terhadap negara pada 2018 sebesar Rp422 triliun dalam bentuk pajak, dividen dan PNBP lain tumbuh 19,21% dibanding 2017sebesar Rp34 triliun.

Toto menyebut kinerja BUMN Malaysia Khazanah justru mengalami penurunan, terutama pada 2018. Penurunan kinerja itu ditengarai akibat perubahan kondisi fundamental perusahaan yang kurang baik, volatilitas pasar dan faktor perubahan regulasi.

"Pada tahun tersebut (2018) untuk pertama kalinya mencatatkan kerugian RM6,3 miliar atau sekitar US$1,5 miliar (sekitar Rp21 triliun)," katanya.

Sementara itu, kinerja BUMN Singapura Temasek sepanjang 2018 masih relatif stabil dan bisnisnya terus meningkat.

"Kunci keberhasilan yang terlihat dari Temasek antara lain dipengaruhi portofolio yang terdiversifikasi di seluruh dunia; otonomi penuh pada model manajemen holding investasi; dan sudah memiliki talent manajemen yang baik," ungkap Toto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper