Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Alami Rugi di 2018

Emiten perkebunan, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. membukukan pendapatan sebesar US$151,70 juta pada 2018. Meski demikian, perseroan harus menelan rugi US$310.437.
Pengunjung mengambil foto monitor perdagangan harga saham di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung mengambil foto monitor perdagangan harga saham di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. membukukan pendapatan sebesar US$151,70 juta pada 2018. Meski demikian, perseroan harus menelan rugi US$310.437.

Berdasarkan laporan yang dirilis pada Rabu (13/3/2019), capaian tersebut turun 6,24% dibandingkan dengan capaian 2017 sebesar US$161,80 juta. Adapun, beban pokok pendapatan tercatat US$110,79 juta, lebih rendah 1,78% dari tahun sebelumnya sebesar US$112,80 juta. 

Emiten dengan kode saham ANJT ini, mencatatkan rugi kurs mata uang asing bersih sebesar US$2,12 juta, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar US$724.575. 

Adapun, beban penjualan tercatat US$11,64 juta, beban karyawan US$13,86 juta, beban umum dan administrasi 10,35 juta, serta penghasilan lain-lain bersih sebesar US$799.069. Lebih lanjut, biaya keuangan bersih sebesar US$354.783 dan beban pajak penghasilan US$7,13 juta. 

Dengan demikian, perseroan membukukan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$310.437 pada 2018. Capaian tersebut berbanding terbalik dengan 2017 yang masih mengantongi laba bersih senilai US$46,56 juta. 

Sebagai informasi, laba perusahaan pada 2017 salah satunya disebabkan penjualan investasi. Di antaranya, pada Maret 2017, perseroan menjual 10,87% kepemilikan di PT Agro Muko seharga US$44,3 juta dan mengakui laba atas penjualan investasi ini sebesar US$39,4 juta. 
Selain itu, pada September 2017, perseroan menjual seluruh kepemilikan sebesar 99,99% di PT Darajat Geothermal Indonesia ke Star Energy Geothermal BV dan PT Barito Pacific Tbk. seharga US$30,1 juta.  Perusahaan juga menjual seluruh kepemilikan 5% di PT Star Energy Geithermal Suoh Sekincau ke PT Barito Pacific Tbk. seharga US$325.000. 
Per akhir Desember 2017, biaya perolehan akuisisi mencapai US$19,12 juta. Adapun, biaya perolehan setelah penurunan nilai atau nilai wajar ialah US$18,96 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper