Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Outperform, Ini Sentimennya

Kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap menjadi satu-satunya yang outperform dari kinerja indeks acuannya sepanjang tahun berjalan (ytd) per 8 Maret 2019.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja indeks reksa dana pendapatan tetap menjadi satu-satunya yang outperform dari kinerja indeks acuannya sepanjang tahun berjalan (ytd) per 8 Maret 2019.

Berdasarkan data Infovesta Utama, indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin lewat Infovesta Fixed Income Fund Index tercatat tumbuh 1,78% dibandingkan dengan indeks acuannya pada level 1,52%.

Selanjutnya, indeks reksa dana campuran yang tercermin melalui  Infovesta Balanced Fund Index mencatatkan kinerja paling tinggi secara ytd pada level 2,04%, kendati lebih rendah dari indeks acuannya seesar 2,50%.

Indeks reksa dana pasar uang yang tercermin dalam Infovesta Money Market Fund Index menyusul dengan kinerja 0,99%, juga lebih rendah dari indeks acuannya sebesar 1,05%.

Terbawah, indeks reksa dana saham yang diwakili oleh Infovesta Equity Fund Index hanya mampu tumbuh 0,13%, jauh di bawah indeks acuannya yaitu IHSG yang berkinerja 3,04%.

Adapun, sepanjang pekan lalu (1 Maret—9 Mareti 2019), indeks reksa dana pasar uang menjadi satu-satunya indeks reksa dana yang berkinerja baik dan mencatatkan return positif sebesar 0,11%.

Sementara itu, indeks reksa dana pendapatan tetap, campuran, dan saham kompak melambat dan mencatatkan kinerja di zona merah yang masing-masing sebesar -0,13%, -0,91%, dan -1,79%.

Infovesta dalam laporan mingguannya mengungkapkan, pertumbuhan saham pada Januari ditopang oleh kenaikan performa IHSG dan indeks reksa dana saham yang masing-masing memiliki return sebesar 5,46% dan 3,56%. Kala itu, naiknya kinerja sektor saham ditopang oleh sektor infrastruktur, pertambangan, dan pertanian.

Namun, pada Februari, pertumbuhan itu berhenti karena berakhirnya January Effect dengan IHSG anjlok 1,37% dan indeks reksa dana saham menyusut 2,24%. Adapun pemberat utamanya adalah dari sektor aneka industri, kendati sektor perdagangan dan infrastruktur masih mencatatkan kinerja positif.

“Hingga minggu pertama Maret 2019, IHSG dan reksa dana saham masih belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan,” mengutip laporan Infovesta Utama, Selasa (12/3/2019).

Sepanjang pekan lalu, IHSG dan indeks reksa dana saham masih mencatatkan return di area negatif masing-masing -1,80% dan -1,79%.

Infovesta menilai, koreksi pada IHSG maupun indeks reksa dana saham memang disebabkan oleh penurunan kinerja seluruh sektor saham dengan kinerja terburuk diwakili oleh sektor infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper