Bisnis.com, JAKARTA – Harga kedelai global jatuh karena pasar menanti lebih banyak berita dari kesepakatan dagang soal pembukaan kembali pasar China untuk ekspor kedelai Amerika Serikat.
“Pasar jagung dan kedelai menanti progres lebih jauh soal kesepakatan dagang antara China dan AS,” kata Michael Magdovitz, analis komoditas agrikultur Rabobank, dikutip dari Retuers, Selasa (5/3/2019).
Menurutnya pasar terlantar tanpa ada berita nyata tentang kemajuan yang lebih maju atau solusi kedelai yang akan membuka kembali pasar China bagi kedelai Amerika Serikat.
“China mengatakan beberapa minggu lalu bahwa mereka akan membeli sekitar 10 juta ton kedelai AS, tetapi belum ada pembelian yang dilaporkan, ”kata Magdovitz.
Sebelumnya Menteri Perdagangan China Zhong Shan mengatakan, pembicaraan perdagangan dengan Amerika Serikat sulit tetapi tim kerja dari kedua negara melanjutkan negosiasi.
Pasar sebelumnya didukung oleh laporan pada hari Minggu yang menyatakan, kedua negara tampak dekat dengan kesepakatan.
Baca Juga
Presiden Trump meminta China untuk secara sepihak menghapus tarif produk pertanian A.S dan pasar sedang menunggu tanggapannya.
"Petani AS memegang rekor stok kedelai dan harus segera membuat keputusan tentang tanaman apa yang akan mereka tanam untuk panen baru. Kecuali kami melihat lebih banyak berita tentang kemajuan dalam pembicaraan perdagangan China, mereka mungkin mulai menjual inventaris ini secara lebih agresif. "
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 20:32 WIB, harga kedelai kontrak Mei 2019 di bursa Chicago Board of Trade melemah 0,35% atau 3,25 poin di level US$912,75 per gantang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel