Bisnis.com, JAKARTA—Wood Mackenzie melaporkan pertumbuhan permintaan minyak China pada 2019 diperkirakan akan melambat ke level terendah dalam 10 tahun terakhir.
Analis Wood Mackenzie Prakash Sharma dalam laporannya menuliskan, permintaan minyak di China akan naik pada 2019 menjadi 13,2 juta barel per hari (bph), dibandingkan 2018 sejumlah 12,9 juta bph.
“Kenati meningkat, pertumbuhan permintaan ini menunjukkan laju paling lambat dalam 1 dekade terakhir,” paparnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (5/3/2019).
Sharma menuturkan, penyebab melesunya pertumbuhan permintaan minyak China disebabkan serangkaian reformasi kebijakan lingkungan. Perekonomian Negeri Panda juga beralih dari sisi konsumsi menjadi sisi suplai.
Selain itu, pemerintah setempat mengumumkan target PDB yang lebih lambat pada 2019, yakni 6%-6,5%. Wood Mackenzie memprediksi PDB China mencapai 6,1% pada 2019 dan 5,9% pada 2020.
Sama seperti minyak mentah, pertumbuhan permintaan gas alam di China juga diperkirakan melambat. Pada 2019, permintaan gas alam diperkirakan naik 11%, turun dibandingkan lonjakan 17% pada 2018.
Lonjakan permintaan gas alam pada 2018 terjadi seiring dengan upaya pemerintah mengurangi konsumsi batu bara. Komoditas energi tersebut digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik.
“Pada tahun ini, ada kemungkinan China kembali mengurangi impor batu bara,” tutur Sharma.
Pasar Minyak Global : Pertumbuhan Permintaan China Melambat
Wood Mackenzie melaporkan pertumbuhan permintaan minyak China pada 2019 diperkirakan akan melambat ke level terendah dalam 10 tahun terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium