Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. mencatatkan kenaikan penjualan dan laba bersih masing-masing 21,65% dan 27,27% pada 2018.
Berdasarkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 yang dipublikasikan pada Selasa (5/3/2019), Kimia Farma mengantongi penjualan bersih sebesar Rp7,45 triliun. Perolehan itu meningkat 21,65% secra year on year (yoy).
Perseroan dapat menjaga beban pokok penjualan tumbuh lebih kecil dari penjualan. Emiten dengan kode saham KAEF ini, mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp4,67 triliun atau tumbuh 19,06% secara yoy.
Adapun, beban usaha tercatat sebesar Rp2,21 triliun. Sementara itu, beban kurs mata uang asing sebesar Rp2,74 miliar, melonjak dari tahun sebelumnya hanya Rp38,29 juta. Di samping itu, beban keuangan tercatat sebesar Rp187,29 miliar.
Dengan demikian, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp415,90 miliar. Raihan laba bersih pada 2018 tumbuh 27,27% secara yoy.
Lebih lanjut, jumlah aset KAEF melonjak 55,19% secara year on year dari Rp6,10 triliun periode 31 Desember 2017 menjadi Rp9,46 miliar periode 31 Desember 2018. Adapun, jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing Rp6,10 triliun dan Rp3,36 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel