Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih 2018 Tumbuh 50%, Saham United Tractors (UNTR) Dibuka  Menguat 300 Poin

Usai melaporkan capaian kinerja keuangan 2018, pergerakan saham PT United Tractors Tbk. dibuka ke level Rp27.900 pada sesi pembukaan perdagangan, Kamis (28/2/2019).
Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan resmikan bantuan fasilitas di Dusun Leong Tengah, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabuaten Lombok Utara./Bisnis/M. Nurhadi Pratomo
Presiden Direktur United Tractors Gidion Hasan resmikan bantuan fasilitas di Dusun Leong Tengah, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, Kabuaten Lombok Utara./Bisnis/M. Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA — Usai melaporkan capaian kinerja keuangan 2018, pergerakan saham PT United Tractors Tbk. dibuka ke level Rp27.900 pada sesi pembukaan perdagangan, Kamis (28/2/2019).

Berdasarkan pantauan Bisnis.com melalui Bloomberg, laju saham United Tractors mengawali perdagangan ke level Rp27.900 pada, Kamis (28/2/2019). Posisi itu terapresiasi 300 poin dari posisi penutupan sesi perdagangan sebelumnya Rp27.600.

Akan tetapi, pergerakan emiten berkode saham UNTR itu menuju ke zona merah menurut pantauan hingga pukul 09.30. Saham entitas anak PT Astra International Tbk. itu bergerak dengan level support Rp27.200 dan resistance 27.975.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung tersungkur ke zona merah pada pembukaan perdagangan, Kamis (27/2/2019). Sempat dibuka pada level 6.526,933, laju indeks sempat turun menyebut level support 6.488,646 sampai dengan pukul 09.30.

Seperti diketahui, UNTR melaporkan pendapatan bersih Rp84,6 triliun pada 2018. Pencapaian tersebut naik 31% dari Rp64,55 triliun pada 2017.

Secara detail, kontribusi masing-masing lini usaha yakni mesin konstruksi 35%, kontraktor penambangan 48%, pertambangan 13%, dan industri konstruksi 4% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bruto perseroan tumbuh 46% dari Rp14,5 triliun menjadi Rp21,1 triliun pada 2018. UNTR mengklaim pengelolaan beban penjualan, umum, dan administrasi terkendali membuat laba sebelum pajak penghasilan meningkat 49% menjadi Rp15,7 triliun.

Dari situ, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan senilai Rp11,1 triliun pada 2018. Realisasi tersebut naik 50% dibandingkan dengan Rp7,40 triliun pada 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper