Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mantan Pengacara Trump Bersaksi, Indeks S&P 500 Turun Tipis

Indeks S&P 500 Amerika Serikat (AS) ditutup turun tipis pada perdagangan Rabu (27/2/2019), setelah pejabat perdagangan dan bank sentral serta mantan pengacara Presiden Donald Trump menyampaikan testimoninya.
Wallstreet/Reuters
Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks S&P 500 Amerika Serikat (AS) ditutup turun tipis pada perdagangan Rabu (27/2/2019), setelah pejabat perdagangan dan bank sentral serta mantan pengacara Presiden Donald Trump menyampaikan testimoninya.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 berakhir turun tipis 0,05% atau 1,52 poin di level 2.792,38, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,28% atau 72,82 poin di level 25.985,16, sedangkan indeks Nasdaq Composite mampu ditutup naik 0,07% atau 5,21 poin di level 7.554,51.

Dalam sebuah sidang kongres pada Rabu, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan AS dan China masih harus bekerja keras untuk menyelesaikan konflik perdagangannya. Ini menjadi komentar publik pertamanya sejak Trump mengumumkan penundaan tarif impor China pada Minggu (24/2).

Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada Kongres bahwa bank sentral ini akan berhenti menyusutkan neraca keuangannya sebesar US$4 triliun tahun ini, mengakhiri proses yang menurut para investor bertentangan dengan jeda kenaikan suku bunga saat ini.

Indeks S&P secara bertahap mampu bergerak lebih tinggi setelah mencapai sesi terendahnya sepanjang sesi perdagangan sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat. Kemudian pada perdagangan sore, indeks saham acuan ini bergerak fluktuatif.

“Dua hal yang telah menjadi penggerak pasar adalah kebijakan bank sentral dan negosiasi perdagangan. Dua orang paling penting di bidang itu bersaksi hari ini. Ketika mereka mengatakan hal-hal yang masuk akal, (saham) pulih,” ujar Brian Battle, direktur berdagang di Performance Trust Capital Partners di Chicago.

Optimisme soal perdagangan dan kebijakan The Fed telah mengangkat saham dari posisi terendahnya pada Desember dalam beberapa pekan terakhir. Indeks S&P 500 kini berselisih sekitar 5% di bawah rekor level penutupan tertinggi yang dicapai pada akhir September.

"Investor mundur dan mengambil jeda untuk melihat bagaimana berita-berita ini berdampak,” ujar Carol Schleif, Wakil Kepala Staf Investasi, Abbot Downing di Minneapolis.

Pada hari yang sama, mantan pengacara Trump Michael Cohen menyebut Trump sebagai "penipu" tetapi mengatakan ia tidak memiliki bukti langsung bahwa Trump bersekongkol dengan pemerintah Rusia untuk meningkatkan kampanye kepresidenannya menjelang pilpres tahun 2016.

Brian Belski, kepala strategi investasi di BMO Capital Markets, New York, mengatakan bahwa pasar pulih ketika investor menyadari tidak akan ada "semacam bom dari kesaksian Cohen”.

Selain itu, Belski juga melihat tensi antara India dan Pakistan sebagai dukungan untuk aset-aset AS saat investor mencari alternatif dari pasar negara berkembang.

Dari 11 sektor utama pada S&P, tujuh di antaranya ditutup turun. Sementara itu, saham perusahaan asuransi kesehatan dan pengelola manfaat farmasi tergelincir menyusul sidang Senat dan pengenalan RUU yang bertujuan memindahkan semua warga Amerika ke dalam program asuransi kesehatan pemerintah pada hari Selasa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper