Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diapit Sentimen Negatif, Harga Sawit Memerah

Harga minyak kelapa sawit melemah pada perdagangan Rabu (27/2/2019), dirundung oleh sejumlah sentimen negatif, di antaranya peningkatan produksi dan pergerakan harga minyak kedelai.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit melemah pada perdagangan Rabu (27/2/2019), dirundung oleh sejumlah sentimen negatif.

Hingga Rabu (27/2) pukul 11.04 WIB, harga CPO kontrak Mei 2019 di Bursa Derivatif Malaysia turun 0,32% atau 7 poin ke level 2.176 ringgit per ton. Dengan demikian, harga komoditas andalan Malaysia dan Indonesia ini sudah melemah 7,17% selama 5 hari terakhir.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (27/2), seorang trader di Kuala Lumpur, Malaysia mengatakan produksi yang bertambah tinggi sedangkan pasar berekspektasi lemah, menjadi sentimen negatif yang memukul harga CPO.

Mengutip data dari Asosiasi Minyak Sawit Malaysia, produksi minyak sawit Negeri Jiran menunjukkan kenaikan bulanan sebesar 3,5% untuk periode 1-20 Februari 2019.

Produksi minyak sawit biasanya mengalami penurunan bulanan pada kuartal pertama setiap tahun, sejalan dengan tren musiman. Namun, para trader melihat produksi pada kuartal I/2019 lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Trader berjangka lainnya mengungkapkan pelemahan harga minyak sawit di Chicago Board of Trade juga menambah tekanan pada harga minyak kelapa sawit. Harga dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak kedelai karena keduanya saling bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Dilansir dari Reuters, analis pasar Wang Tao menerangkan harga minyak kelapa sawit kemungkinan menguji level support di harga 2.190 ringgit per ton. Perubahan di bawah level itu dapat menyebabkan  pergerakan di kisaran 2.154-2.177 ringgit per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper