Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah pada Awal Dagang, UNVR & BBRI Jadi Penekan

Pergerakan IHSG terpantau melemah 0,19% atau 12,71 poin ke level 6.528,24 pada pukul 09.17 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,14% atau 8,91 poin di level 6.532,04.
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke zona merah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (27/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau melemah 0,19% atau 12,71 poin ke level 6.528,24 pada pukul 09.17 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,14% atau 8,91 poin di level 6.532,04.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.526,11–6.537,28. IHSG sebelumnya ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,24% atau 15,59 poin di level 6.540,95 pada perdagangan Selasa (24/2).

Enam dari sembilan sektor bergerak di zona merah pagi ini, didorong sektor konsumer yang melemah 0,47% dan sektor infrastruktur yang turun 0,30%.

Di sisi lain, tiga sektor menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dengan sektor tambang menguat paling tajam sebesar 0,43%.

Dari 628 saham yang diperdagangkan, 125 saham terpantau menguat, sedangkan 89 saham melemah, dan 414 saham lainnya terpantau stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang masing-masing menguat 0,90% dan 0,51%  menjadi penekan utama pergerakan IHSG pagi ini.

Meskipun melemah, Indosurya Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam jangka pendek masih berpeluang untuk melanjutkan konsolidasi wajar dan masih terlihat adanya proses akumulasi.

William Surya Wijaya, Director Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan pola pergerakan IHSG dalam jangka pendek masih berpeluang untuk melanjutkan konsolidasi wajar dan masih terlihat adanya proses akumulasi.

Menurut William, kondisi itu tentunya akan dapat kembali mendorong kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,

Selain itu, faktor lain juga menunjang diantaranya capital inflow yang masih tercatat secara year to date berpeluang untuk terus bertambah mengingat saat ini masih berada pada awal tahun, sehingga masih dapat berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper