Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 17 Poin, Mayoritas Kurs di Asia Terdepresiasi

Kurs jual ditetapkan di Rp14.060 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.920 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.
kurs rupiah dan dolar AS/Ilustrasi
kurs rupiah dan dolar AS/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (26/2/2019) di level Rp13.990 per dolar AS, menguat 17 poin atau 0,12% dari posisi Rp14.007 pada Senin (25/2).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.060 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.920 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 13 poin atau 0,09% ke level Rp14.005 per dolar AS pada pukul 11.04 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (25/2), rupiah berakhir dengan penguatan 40 poin atau 0,28% di level Rp14.018 per dolar AS. Rupiah mulai melanjutkan penguatannya saat dibuka terapresiasi 41 poin atau 0,29% di posisi 13.977 per dolar AS pagi ini.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.976-Rp14.005 per dolar AS.

Rupiah menguat di saat mayoritas mata uang lainnya di Asia terpantau melemah, dipimpin oleh ringgit Malaysia yang turun 0,18% dan yuan China yang melemah 0,09%. Di sisi lain, won Korea Selatan memimpin penguatan dengan apresiasi 0,22%.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau melemah 0,056 poin atau 0,06% ke level 96,357 pada pukul 10.58 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,02% atau 0,02 poin ke level 96,393, setelah pada akhir perdagangan Senin (25/2/2019) ditutup menguat 0,1% atau 0,094 poin ke level 96,413.

Sepanjang hari ini, indeks dolar AS bergerak pada kisaran 96,317 – 96,430.

Dilansir Reuters, dolar AS melemah di saat pelaku pasar menanti data ekonomi yang dirilis menjelang akhir pekan untuk isyarat baru pada kesehatan ekonomi global, termasuk angka aktivitas manufaktur dari China dan AS dan data produk domestik bruto kuartal keempat AS yang direvisi.

Investor juga mencari petunjuk pandangan terbaru Federal Reserve mengenai ekonomi dan kebijakan moneter. Gubernur The Fed Jerome Powell akan bersaksi di hadapan Komite Perbankan Senat pada hari Selasa.

Powell dan pejabat The Fed lainnya telah mengindikasikan akan bersikap ‘sabar’ sebelum menaikkan suku bunga acuan menyusul tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

26 Februari

13.990

25 Februari

14.007

22 Februari

14.079

21 Februari

14.057

20 Februari

14.055

                         

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper