Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demi Pemegang Saham, ANTM Pasang Target Agresif

Emiten produsen logam PT Aneka Tambang Tbk. mematok target kenaikan produksi signifikan pada tahun ini. Perseroan akan meningkatkan produksi sekaligus penjualan feronikel, emas, bijih nikel, dan bijih bauksit.
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Arie P. Ariotedjo (dari kanan), Direktur Hari Widjajanto dan Direktur Johan NB Nababan memberikan penjelasan usai RUPST, di Jakarta, Kamis (12/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Arie P. Ariotedjo (dari kanan), Direktur Hari Widjajanto dan Direktur Johan NB Nababan memberikan penjelasan usai RUPST, di Jakarta, Kamis (12/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen logam PT Aneka Tambang Tbk. mematok target kenaikan produksi signifikan pada tahun ini. Perseroan akan meningkatkan produksi sekaligus penjualan feronikel, emas, bijih nikel, dan bijih bauksit.

Berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan sandi ANTM tersebut menargetkan volume produksi 2019 feronikel sebesar 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi), meningkat 21% dibandingkan realisasi produksi unaudited 2018 yang sebesar 24.868 TNi.

Kenaikan ini sejalan dengan upaya ANTM yang meningkatkan utilisasi operasi pabrik feronikel Pomalaa, serta mulai beroperasinya pabrik feronikel di Halmahera Timur pada semester II/2019. Perseroan menargetkan penjualan feronikel dapat mencapai 30.280 ton atau naik 25% dari tahun lalu 24.135 ton.

Emiten pelat merah tersebut menargetkan produksi emas tahun ini dapat mencapai 2.036 kg dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung, dengan target penjualan emas mencapai 32.036 kg atau tumbuh 14% dari tahun lalu unaudited 27.894.

Kenaikan penjualan tersebut diharapkan dapat tercapai seiring ANTM tengah memperluas jangkauan pemasaran produk logam mulia ANTAM baik di pasar domestik, maupun pasar ekspor.

Direktur Utama Aneka Tambang Arie Prabowo Ariotedjo menyampaikan tahun ini perseroan membidik kinerja operasional positif melalui kenaikan produksi dan penjualan komoditas-komoditas yang diproduksi perseroan.

“Selain itu, kami fokus menjaga level biaya tunai produksi tetap rendah, sejalan dengan komitmen ANTM memberikan nilai positif bagi pemegang saham. Kami optimis kinerja akan tumbuh,” ungkap Arie di Jakarta, Selasa (26/2).

Adapun, untuk mendukung produksi feronikel, perseroan membidik produksi bijih nikel tahun ini dapat mencapai 10,5 juta wet metric ton (wmt), meningkat 12% dibandingkan capaian tahun lalu yang sebesar 9,32 wmt.

Bijih nikel tersebut akan digunakan sebagai bahan baku produksi feronikel serta penjualan bijih nikel sendiri. Penjualan pada tahun ini diharapkan mencapai 8 juta wmt atau tumbuh 26% dibandingkan realisasi penjualan tahun lalu 6,33 juta wmt.

Terakhir, perseroan menargetkan produksi bijih bauksit mencapai 3,17 juta wmt pada tahun ini, tumbuh 188% dari 2018 unaudited yaitu 1,1 juta wmt. Untuk penjualannya, perseroan menargetkan dapat mencapai 3,22 juta wmt tahun ini, atau melonjak 250% dari tahun lalu yang sebesar 920.000 wmt. Kenaikan penjualan tersebut akan dipasarkan di domestik dan ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fahmi Achmad
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper