Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpanjangan Batas Waktu Kenaikan Tarif Impor oleh AS Stabilkan Harga Emas

Emas bergerak stabil seiring dengan perkembangan perundingan perdagangan AS-China.
Ilustrasi emas/Reuters
Ilustrasi emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Emas bergerak stabil seiring dengan perkembangan perundingan perdagangan AS-China yang akan memperpanjang batas waktu tarif impor dan investor mempertimbangkan implikasinya terhadap logam dan dolar AS.
 
Melalui akun Twitter resminya, Presiden AS Donald Trump mengatakan akan memperpanjang batas waktu untuk menaikkan tarif impor China seiring dengan perkembangan substansial dari perundingan perdagangan yang telah dilakukan dalam beberapa pekan terakhir.
 
“Alhasil dari pembicaraan yang produktif tersebut, saya akan menunda kenaikan tarif AS yang sebelumnya dijadwalkan 1 Maret 2019,” tulisnya seperti dikutip Bisnis, Senin (25/2/2019).
 
Hal tersebut membuat emas melanjutkan reli penguatannya, platinum bergerak naik menuju level tertingginya sejak November 2018, dan paladium mencapai rekor terbaru pada 2019.
 
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (25/2) pukul 11.46 WIB, emas di bursa Comex bergerak stabil cenderung menguat 0,05% menjadi US$1.333,40 per troy ounce. Sementara itu, harga emas di pasar spot menguat 0,14% menjadi US$1.331,21 per troy ounce.
 
Selain itu, harga platinum berhasil naik 0,81% menjadi US$849,69 per troy ounce dan paladium mencapai rekor tertinggi setelah menguat 0,33% ke kisaran US$1.504,78 per troy ounce.
 
Jika AS dan China membuat kemajuan lebih lanjut dalam negosiasi, Trump menyatakan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Florida, AS untuk menyimpulkan kesepakatan perdagangan.
 
Sentimen emas lainnya berasal dari langkah Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May yang menunda pemungutan suara di parlemen atas kesepakatan Brexit hingga 12 Maret 2019, atau hanya 17 hari sebelum batas waktu Brexit. Keputusan ini menimbulkan polemik dengan anggota yang mengatakan Inggris akan semakin kehabisan waktu.
 
Pada pekan ini, Gubernur The Fed Jerome Powell juga dijadwalkan untuk memberikan pidato terkait kebijakan moneter dan memberikan komentar terkait isu ekonomi dalam negeri.  Jika pidato Powell bernada hawkish, maka akan melukai dolar AS dan membantu mendorong naik harga emas.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper