Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Indosat Turun 27%, EBITDA Merosot 44%

Berdasarkan laporan keuangan tahunan (full year) yang dirilis oleh Ooredoo, perusahaan induk Indosat Ooredoo, operator seluler tersebut membukukan pendapatan pada kuartal IV/2018 sebesar Rp6,3 triliun.
Chief Sales & Distribution Officer Indosat Ooredoo Hendri Mulya Syam (dari kiri) bersama Group Head Channel Management Swandy Tjia, Head of Region Jabodetabek Edi Riyanto, dan Group Head Retail & Device Management Radhia Bendhifi, menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela peresmian gerai digital, di Jakarta, kamis (21/2/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Chief Sales & Distribution Officer Indosat Ooredoo Hendri Mulya Syam (dari kiri) bersama Group Head Channel Management Swandy Tjia, Head of Region Jabodetabek Edi Riyanto, dan Group Head Retail & Device Management Radhia Bendhifi, menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela peresmian gerai digital, di Jakarta, kamis (21/2/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indosat Tbk. menutup akhir 2018 dengan membukukan pendapatan senilai Rp23,14 triliun, turun 27% dari pendapatan tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan (full year) yang dirilis oleh Ooredoo, perusahaan induk Indosat Ooredoo, operator seluler tersebut membukukan pendapatan pada kuartal IV/2018 sebesar Rp6,3 triliun, naik dari kuartal sebelumnya dengan pendapatan Rp5,6 triliun.

Hasil tersebut menunjukkan peningkatan selama dua kuartal berturut-turut setelah mengalami penurunan pendapatan pada kuartal II/2018, akibat penerapan regulasi prabayar.

Sementara itu, EBITDA Indosat Ooredoo hingga akhir 2018 mencapai Rp7,6 triliun, turun 44% dari Rp13,6 triliun pada akhir 2017. Ooredoo mengakui EBITDA perusahaan mengalami tekanan karena investasi pada ekspansi jaringan dan biaya pemasaran.

Dalam laporan tahunan tersebut, Indosat Ooredoo mencatatkan basis pelanggan sebanyak 58 juta hingga akhir tahun lalu. Jumlah tersebut, memberikan kontribusi hingga 50% dari total pelanggan perusahaan induk, Ooredoo.  

Selain itu, Indosat Ooredoo mencatatkan pertumbuhan pada rerata pendapatan per pengguna (ARPU) pada kuartal IV/2018 yang mencapai Rp24.600. Angka ini naik baik secara tahunan maupun kuartalan.

Hingga akhir 2018, jumlah base transceiver station (BTS) 4G yang dimiliki perusahaan tercatat sebanyak 17.000 unit dengan cakupan populasi mencapai 80%.

Indosat Ooredoo memang tengah agresif mengeluarkan belanja modal untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan. Sepanjang 2018 lalu, perusahaan tersebut menganggarkan capex sebesar Rp8 triliun.

Presiden Direktur Indosat Ooredoo Chris Kanter menyampaikan bahwa perusahaannya akan menyiapkan belanja modal sekitar Rp10 triliun yang akan mayoritas akan digunakan untuk pengembangan dan perluasan infrastruktur jaringan 4G.

“2019, kami menganggarkan capex hampir Rp10 triliun, begitu juga untuk tahun-tahun berikutnya,” katanya beberapa waktu lalu.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper