Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Punya Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga, Dolar AS Bangkit

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada perdagangan siang ini, Kamis (21/2/2019), pascarilis risalah rapat bank sentral AS Federal Reserve yang digelar bulan lalu.
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada perdagangan siang ini, Kamis (21/2/2019), pascarilis risalah rapat bank sentral AS Federal Reserve yang digelar bulan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia naik 0,03% atau 0,027 poin ke level 96,481 pada pukul 11.41 WIB.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka naik 0,04% atau 0,039 poin di level 96,501, berupaya bangkit dari pelemahan yang dibukukan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (20/2), indeks berakhir melemah 0,07% atau 0,066 poin di level 96,454.

Sepanjang perdagangan hari ini, indeks dolar bergerak di kisaran 96,460 – 96,580.

Seperti diberitakan Reuters, greenback naik setelah The Fed, dalam risalah rapat Januari, menyatakan bahwa ekonomi dan pasar tenaga kerja AS tetap kuat. Hal ini mendorong ekspektasi setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

The Fed seakan mengecohi pasar setelah memperlihatkan komentar bernada dovish bulan lalu, yang diartikan luas sebagai tanda terhentinya siklus kenaikan suku bunga.

“Dolar menguat karena risalah rapat itu tampaknya telah menenangkan peserta pasar yang berpegang teguh pada pandangan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sekali lagi tahun ini,” ujar Daisuke Karakama, kepala ekonom pasar di Mizuho Bank.

“Namun secara keseluruhan, risalah tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan Fed pada Januari,” tambahnya.

Titik fokus pasar, menurutnya, saat ini akan beralih kembali pada isu-isu perdagangan.

“Batas waktu negosiasi perdagangan AS-China dapat diperpanjang dan itu mungkin berarti Eropa dan Jepang dapat dihadapkan dengan masalah perdagangan,” papar Karakama.

Presiden AS Donald Trump pada Rabu (20/2) mengatakan Amerika Serikat dapat mengenakan tarif pada impor mobil Eropa jika gagal mencapai kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa.

Posisi indeks dolar AS                                                        

21/2/2019

(Pk. 11.51 WIB)

96,484

(+0,03%)

20/2/2019

 

96,454

(-0,07%)

19/2/2019

 

96,520

(-0,40%

18/2/2019

96,904

(0%)

15/2/2019

96,904

(-0,08%)

Sumber: Bloomberg

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper