Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emas Melemah Terseret Rilis Notulen FOMC

Emas bergerak stabil cenderung melemah setelah dirilisnya notulen pertemuan Januari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserves, pada Rabu (20/2/2019) malam, setelah menyentuh level tertingginya sejak Mei 2018.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Emas bergerak stabil  cenderung melemah setelah dirilisnya notulen pertemuan Januari bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserves, pada Rabu (20/2/2019) malam, setelah menyentuh level tertingginya sejak Mei 2018.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (21/2/2019) pukul 09.43 WIB, harga emas di pasar spot bergerak menguat tipis 0,02% atau naik,26 poin menjadi US$1.38,70 per troy ounce. Sementara itu, harga emas di bursa Comex bergerak melemah 0,53% menjadi US$1.340,80 per troy ounce.

Emas di bursa Comex berbalik melemah setelah menyentuh level tertingginya sejak Mei 2018 yaitu berada pada kisaran level US$1.3470,90 per troy ounce.

Managing Director RBC Wealth Management George Gero mengatakan, selama ini ekspetasi pasar atas sikap The Fed yang akan menahan kenaikan suku bunga pada tahun ini, membantu emas untuk tetap bullish.

“Namun, rilisnya notulen FOMC tersebut, terdapat beberapa keraguan pasar bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga atau tidak pada tahun ini sehingga memukul harga emas,” ujar George seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (21/2/2019).

Adapun, notulen pertemuan Januari bank sentral tersebut menunjukkan beberapa pejabat mengatakan pengetatan kebijakan atau menaikkan suku bunga akan dilakukan pada tahun ini jika ekonomi dalam negeri dapat berkembang seperti yang diharapkan.

Hal tersebut membawa indeks dolar Amerika Serikat yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sejumlah mata uang dapat berbalik positif, menguat tipit 0,08% atau naik 0,0760 poin menjadi 96,5300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper