Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan KKR Kurangi Kepemilikan Saham di Japfa (JPFA)

Kohlberg Kravis Roberts (KKR) mengurangi kepemilikan di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. dan melakukan penjualan saham dengan nilai Rp853,7 miliar.
Kantor Japfa Comfeed/Ilustrasi-shareinv.com
Kantor Japfa Comfeed/Ilustrasi-shareinv.com

Bisnis.com, JAKARTA — Kohlberg Kravis Roberts (KKR) mengurangi kepemilikan di PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. dan melakukan penjualan saham dengan nilai Rp853,7 miliar.

Berdasarkan data Bloomberg, crossing saham tersebut dilakukan melalui Credit Suisse Securities dengan volume penjualan senilai 388,22 juta, dan Morgan Stanley Indonesia dengan volume pembelian senilai 382,71 juta.

Dari sisi nilai transaksi, Credit Suisse menjual saham JPFA dengan nilai Rp855,32 miliar dan Morgan Stanley melakukan pembelian dengan nilai Rp853,86 miliar. Analis RHB Sekuritas Michael W. Setjoadi dan Jessica Pratiwi menuliskan dalam riset, transaksi tersebut dilakukan pada 18 Februari 2019.

Melalui transaksi tersebut, saham JPFA telah berpindah dengan harga yang lebih rendah 18,5%, dari Rp2.700 menjadi Rp2.202 per unit. RHB Sekuritas mencatatkan total transaksi tersebut mencapai Rp853,7 miliar.

"Kami percaya aksi crossing saham yang dilakukan, menunjukkan KKR melepaskan sebagian sahamnnya di JPFA," tulis Michael dan Jessica dalam riset dikutip, Kamis (21/2/2019).

Pada kuartal III/2016, KKR membeli saham JPFA sebanyak 1,37 miliar dengan nilai Rp930 per unit, dengan menginvestasikan dana senilai US$81,2 juta atau setara 10,44%. Usai melepas 3,3%, maka saham KKR di JPFA menjadi 8,3%.

JPFA membawa nasib mujur bagi KKR. Bila dikalkulasi, penaikan saham JPFA mencapai 136% sejak KKR masuk dan kembali melakukan penjualan saham emiten unggas ini.

Di sisi lain, RHB menilai, pelepasan saham JPFA oleh KKR akan membuat saham JPFA semakin likuid di pasar. RHB Sekuritas merekomendasikan beli saham JPFA, dengan target harga Rp3.500 hingga akhir tahun. 

Sebagai informasi, KKR juga memiliki saham di Tiga Pilar Sejahtera (AISA), Nippon Indosari Corpindo (ROTI, rekomendasi netral dengan target harga 2019 senilai Rp1.000) dan di start-up unicorn Indonesia, Gojek dengan holding periode sekitar 3-5 tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper