Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat ke 14.055, Yuan China Dorong Penguatan Mata Uang Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (20/2/2019) di level Rp14.055 per dolar AS, menguat 64 poin atau 0,45% dari posisi Rp14.119 pada Selasa (19/2).
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Rabu (20/2/2019) di level Rp14.055 per dolar AS, menguat 64 poin atau 0,45% dari posisi Rp14.119 pada Selasa (19/2).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.125 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.985 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 43 poin atau 0,30% ke level Rp14.060 per dolar AS pada pukul 10.11 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (19/2), rupiah berakhir terapresiasi tipis 4 poin atau 0,03% di level Rp14.103 per dolar AS, penguatan hari kedua berturut-turut. Rupiah melanjutkan penguatannya ketika dibuka menguat 39 poin atau 0,28% di posisi 14.064 per dolar AS pagi ini.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.040-Rp14.072 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau turun tipis 0,01% atau 0,012 poin ke level 96,508 pada pukul 10.53 WIB.

Indeks dolar kembali melemah meskipun sempat bergerak di zona hijau ketika dibuka naik tipis 0,01% atau 0,007 poin di level 96,527. Pada perdagangan Selasa (19/2), indeks berakhir melemah 0,40% atau 0,384 poin di level 96,520.

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas juga menguat terhadap dolar AS di tengah isu soal perundingan perdagangan antara AS dan China pekan ini di Washington.

Won Korea Selatan yang menguat 0,53% terhadap dolar AS memimpin penguatan di Asia, diikuti mata uang yuan onshore China yang terapresiasi 0,5% pada pukul 11.03 WIB.

Baik yuan onshore maupun yuan offshore melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS pagi ini setelah berakhir menguat 0,12% dan 0,42% masing-masing pada Selasa (19/2).

Merebak spekulasi bahwa China tidak akan mengambil jalan untuk mendevaluasi mata uangnya sebagai bagian dari topik negosiasi perdagangan dengan AS. Hal ini serta merta mendorong penguatan mata uang yuan China. 

“Mata uang Asia akan menjadi lebih kuat mengikuti penguatan yuan,” ujar Jeffrey Halley, analis pasar senior di Oanda Corp., Singapura, dalam risetnya.

“Dolar AS, sementara itu, tampaknya telah melambat untuk saat ini setelah membukukan kinerja yang luar biasa sehingga dapat menyebabkan masa ambil untung dalam pasar,” tambahnya.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

20 Februari

14.055

19 Februari

14.119

18 Februari

14.106

15 Februari

14.116

14 Februari

14.093

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper