Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Turun Jelang Rilis FOMC Minutes

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan pagi ini, Rabu (20/2/2019), tertekan turunnya imbal hasil obligasi AS menjelang rilis risalah rapat Federal Reserve.
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga
Karyawan bank memperlihatkan uang pecahan Dolar AS dan Rupiah di Jakarta, Senin (7/1/2019)./ANTARA-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sejumlah mata uang utama pada perdagangan pagi ini, Rabu (20/2/2019), tertekan turunnya imbal hasil obligasi AS menjelang rilis risalah rapat Federal Reserve.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia turun 0,02% atau 0,017 poin ke level 96,503 pada pukul 10.26 WIB.

Indeks dolar kembali melemah meskipun sempat bergerak di zona hijau ketika dibuka naik tipis 0,01% atau 0,007 poin di level 96,527. Pada perdagangan Selasa (19/2), indeks berakhir melemah 0,40% atau 0,384 poin di level 96,520.

Sepanjang perdagangan hari ini, indeks dolar bergerak di kisaran 96,439 – 96,532.

Seperti diberitakan Reuters, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun tajam ke level terendahnya dalam 11 hari pada Selasa (19/2) menjelang rilis risalah rapat The Fed pada Rabu (20/2) waktu setempat.

Risalah rapat kebijakan The Fed (FOMC minutes) yang digelar pada 29-30 Januari 2019 tersebut akan dicermati oleh pelaku pasar guna memperoleh pandangan lebih dalam mengenai pandangan para pembuat kebijakan soal suku bunga.

Dalam pertemuan Januari, bank sentral AS itu memutuskan mempertahankan tingkat suku bunganya di 2,25%-2,50% dan memperlihatkan sikap dovish dengan bersabar dalam menaikkan biaya pinjaman lebih lanjut tahun ini.

“Dolar AS terbebani dengan penurunan imbal hasil obligasi. Langkah pasar memperhitungkan risalah rapat FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) yang berpotensi dovish juga menahan dolar di posisi defensifnya,” kata Yukio Ishizuki, pakar strategi mata uang senior di Daiwa Securities.

Beban lain terhadap greenback datang dari menyurutnya permintaan untuk aset safe haven di tengah optimisme bahwa putaran perundingan baru antara China dan Amerika Serikat di Washington pekan ini dapat membantu menyelesaikan konflik perdagangan kedua negara.

Posisi indeks dolar AS                                                        

20/2/2019

(Pk. 10.26 WIB)

96,503

(-0,02%)

19/2/2019

 

96,520

(-0,40%

18/2/2019

96,904

(0%)

15/2/2019

96,904

(-0,08%)

14/2/2019

96,978

(-0,16%)

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper