Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Ingin Remaja Buka Rekening Efek, Pengamat : Efeknya untuk Jangka Panjang

Pengamat pasar modal menilai wacana OJK untuk memperdalam pasar modal dengan memungkinkan remaja membuka rekening efek tanpa KTP akan sangat positif bagi masa depan pasar modal, kendati untuk jangka pendek masih minim pengaruhnya.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Pengamat pasar modal menilai wacana OJK untuk memperdalam pasar modal dengan memungkinkan remaja membuka rekening efek tanpa KTP akan sangat positif bagi masa depan pasar modal, kendati untuk jangka pendek masih minim pengaruhnya.

Aria Santoso, Pengamat Pasar Modal, mengatakan bahwa untuk jangka pendek, bila inisiatif ini terlaksana, masih akan minim dampaknya bagi pasar modal. Namun, dalam jangka panjang akan sangat bagus.

Inisiatif ini akan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan investasi.

Kendati begitu, dirinya menilai terobosan ini tentu bukan tanpa tantangan. Sama halnya dengan upaya pendalaman pasar modal yang terjadi saat ini, tantangan utamanya yakni pada proses sosialisasinya dan ketertiban regulasi.

“Perlu adanya program edukasi di dalam pendidikan dasar untuk menunjang program tersebut,” katanya, Rabu (20/2/2019).

Budi Frensidy, Pengamat Pasar Modal, mengatakan bahwa terobosan ini akan meningkatkan jumlah investor ritel, tetapi dalam jangka pendek nilainya tidak akan terlalu signifikan karena daya beli anak remaja yang masih rendah.

Menurutnya, jika rata-rata yang ditargetkan adalah remaja berusia 15 tahun, maka pengaruhnya terhadap nilai investasi di pasar saham baru akan terasa 10-15 tahun ke depan. Pasalnya, di usia muda tersebut, mereka lebih banyak pengeluaran dari pada penghasilan atau tabungan.

“Umum 30 tahun mungkin seseorang baru bisa menabung atau investasi saham atau lainnya dalam jumlah signifikan,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen, mengatakan bahwa upaya pendalaman pasar modal mencakup tidak saja memperbanyak produk melalui IPO semakin banyak perusahaan dan produk investasi lain, tetapi juga meningkatkan jumlah investor, terutama ritel.

Saat ini, salah satu terobosan yang tengah dipertimbangkan OJK yakni menyusun regulasi yang akan memungkinkan remaja dapat membuka rekening efek dan menjadi investor, meskipun belum memiliki KTP.

Hoesen mengatakan, selama ini remaja yang belum memiliki KTP sudah bisa membuka rekening bank. Mestinya, mereka pun bisa membuka rekening efek. Pasalnya, tidak sedikit pula remaja yang berminat terhadap investasi pasar modal di tengah gempurnya promosi pasar modal saat ini.

“Ini sedang kita kaji dan persiapkan. Harapannya nanti di usia mereka remaja, mereka sudah punya rekening efek dan sudah kenal. Sekarang itu rekening tabungan anak SD saja sudah banyak yang punya,” katanya, Senin (18/2/2019).

Menurutnya, langkah ini juga dilakukan untuk meningkatkan daya saing pasar modal Indonesia di pasar internasional, sebab negara lain pun sudah memungkinkan remaja yang belum memiliki KTP untuk menjadi investor, Jepang misalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper