Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa harga surat utang negara atau SUN di pasar sekunder masih berpeluang meningkat hari ini, Rabu (20/2/2019).
Dhian Karyantono, analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa sentimen positif dari perkembangan negosiasi antara AS dengan Tiongkok terkait dengan perdagangan internasional tampaknya menjadi katalis utama bagi pergerakan harga obligasi Indonesia dalam beberapa hari terakhir.
Dalam perundingan lanjutan di Washington yang dimulai Selasa minggu ini, Trump kembali mengindikasikan bahwa negosiasi kedua negara berjalan dengan baik serta tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang deadline negosiasi dagang yang sedianya berakhir 1 Maret 2019.
Merespons hal tersebut, indeks dolar AS turun ke kisaran 96,52 poin (sebelumnya 96,90 poin) sehingga berpotensi mendorong penguatan harga SUN melalui transmisi apresiasi rupiah terhadap dolar AS.
Di samping katalis positif dari perkembangan negosiasi Tiongkok dan AS, pasar global khususnya AS tampaknya mulai melakukan price-in terhadap kemungkinan dovish dari rilis risalah pertemuan FOMC (FOMC Minutes) 29 - 30 Januari 2019 (rilis Kamis dinihari, WIB).
Respons pasar tersebut, selain tercermin dari turunnya indeks dolar AS juga direpresentasikan ke dalam penurunan yield US Treasury (khususnya tenor 10 tahun) di mana dalam perdagangan terakhir turun ke kisaran 2,64% (sebelumnya 2,66%).
Baca Juga
Untuk perdagangan jangka pendek, Dhian masih merekomendasikan investor untuk fokus pada perdagangan SUN seri pendek dan menengah utamanya FR0077 dan FR0078.
"Hal tersebut, didasarkan pada proyeksi kenaikan harga SUN hari ini, tetapi juga antisipatif terhadap kemungkinan downside risk yang berasal dari beberapa faktor yaitu perkiraan dipertahankannnya BI-7DRRR di level 6% (esok hari), tren kenaikan harga minyak mentah dunia, dan rilis data penjualan kelompok barang tahan lama (durable goods) AS (rilis Kamis malam, WIB)," katanya melalui riset harian, Rabu (20/2/2019).
Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:
FR0063 (15 Mei 2023): 92,90 (7,62%) - 93,30 (7,50%)
FR0077 (15 Mei 2024): 101,60 (7,74%) - 102,00 (7,65%)
FR0064 (15 Mei 2028): 88,00 (7,98%) - 88,45 (7,91%)
FR0078 (15 Mei 2029): 101,85 (7,98%) - 102,50 (7,89%)
FR0065 (15 Mei 2033): 85,50 (8,39%) - 86,20 (8,29%)
FR0068 (15 Maret 2034): 101,10 (8,25%) - 101,75 (8,17%)
FR0075 (15 Mei 2038): 91,95 (8,35%) - 92,50 (8,28%)
FR0079 (15 April 2039): 100,20 (8,35%) - 101 (8,27%)
-REVIEW (19 February 2019)-
-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0077: +8,60 bps to 101,53 (7,76%)
FR0078: +6,20 bps to 101,96 (7,96%)
FR0068: +0,10 bps to 101,05 (8,25%)
FR0079: +21,40 bps to 100,21 (8,35%)
-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr: -0,023 point to 2,49%
UST 5yr: -0,030 point to 2,46%
UST 10yr: -0,020 point to 2,64%
UST 30yr: -0,011 point to 2,98%
German Bund 10yr: -0,004 point to 0,10%
UK Gilt 10yr: +0,003 point to 1,17%
-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr: -1,65% to 47,59
CDS 5yr: -2,06% to 109,51
CDS10yr: -0,86% to 178,59
-CRUDE OIL PRICES -
WTI: +0,89% to $56,09 per barrel
BRENT: -0,075% to $66,45 per barrel