Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Dibayangi Ambil Untung, Emas Lanjutkan Reli

Emas melanjutkan reli penguatannya dengan berupaya menembus level tertingginya pada 2019 dipicu aksi profit taking dolar AS oleh investor.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Emas melanjutkan reli penguatannya dengan berupaya menembus level tertingginya pada 2019 dipicu aksi profit taking dolar AS oleh investor.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (19/2/2019) pukul 10.03 WIB, harga emas di bursa Commodity Exchange (Commex) semakin merangkak naik menyentuh US$1.328,20 per troy ounce dan menguat 0,46%.

Mengutip riset harian Asia Tradepoint Futures, menanjaknya harga emas dipacu oleh kecenderungan aksi profit taking yang dilakukan para investor untuk dolar AS akibat tutupnya pasar negeri Paman Sam tersebut. 

Tutupnya pasar keuangan AS untuk memperingati Hari Presiden membuat pelaku pasar mengamankan posisi khususnya untuk dolar AS di mana pada Jumat (15/2/2019) lalu, indeks dolar berada pada level tertinggi 2019, yaitu 97,711. 

Adapun, indeks dolar AS yang menghitung kekuatan greenback melawan sejumlah mata uang mayor saat ini masih bergerak negatif, turun tipis 0,04% menjadi 96,866. 

“Selain itu, dukungan lain bagi pasar emas datang dari meningkatnya optimisme pelaku pasar terhadap proses perundingan dagang antara AS dengan China,” mengutip riset Asia Tradepoint Futures , Selasa (19/2/2019). 

Sebagai informasi, kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut akan melakukan negosiasi lanjutan pada pekan depan yang akan diadakan di Washington.

Di lain sisi, harga emas di bursa Spot justru terkoreksi setelah menyentuh level tertingginya di 2019 pada sesi perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (19/2/2019) pukul 10.13 WIB, harga emas di bursa spot bergerak melemah tipis 0,14% atau turun 1,92 poin menjadi US$1.324,97 per troy ouce.

Harga emas pasar spot sempat menyentuh US$1.327,71 pada sesi perdagangan kemarin, Senin (18/2) dan berhasil ditutup cukup tinggi mencapai US$1.326,89 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper