Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Melemah ke 14.119, Won Korsel & Yuan China Terlesu di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (19/2/2019) di level Rp14.119 per dolar AS, melemah 13 poin atau 0,09% dari posisi Rp14.106 pada Senin (18/2).
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (19/2/2019) di level Rp14.119 per dolar AS, melemah 13 poin atau 0,09% dari posisi Rp14.106 pada Senin (18/2).

Kurs jual ditetapkan di Rp14.190 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.048 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp142.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 12 poin atau 0,09% ke level Rp14.119 per dolar AS pada pukul 11.04 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (18/2), rupiah rebound dan berakhir menguat 47 poin atau 0,33% di level Rp14.107 per dolar AS. Rupiah mulai tergelincir dari penguatannya ketika dibuka terdepresiasi 6 poin atau 0,04% di posisi 14.113 per dolar AS pagi ini.

Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.113-Rp14.121 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau bergerak flat di level 96,904 pada pukul 10.56 WIB.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka terkoreksi 0,09% atau 0,084 poin di level 96,820, setelah berakhir di level 96,904 pada perdagangan Senin (18/2).

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas juga melemah tipis terhadap dolar AS saat investor menantikan perkembangan lebih lanjut dari perundingan perdagangan antara AS dan China pekan ini di Washington.

Won Korea Selatan yang turun 0,18% terhadap dolar AS memimpin pelemahan di Asia, diikuti mata uang yuan onshore dan offshore China masing-masing terdepresiasi 0,12% dan 0,11%.

“Mata uang Asia mengambil jeda setelah membukukan penguatan pada Senin (18/2), menjelang putaran perundingan perdagangan berikutnya antara China dan AS,” jelas Gao Qi, pakar strategi mata uang di Scotiabank, dikutip Bloomberg.

Adapun menurut Sim Moh Siong, pakar strategi valas di Bank of Singapore, mata uang emerging market cenderung berada dalam pola holding untuk saat ini di tengah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

19 Februari

14.119

18 Februari

14.106

15 Februari

14.116

14 Februari

14.093

13 Februari

14.027

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper