Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Caplok Renuka Coalindo (SQMI), Wilton Targetkan Tender Offer Maret 2019

Wilton Resources Holding Pte. Ltd. (WRH), selaku pengendali baru, PT Renuka Coalindo Tbk., menargetkan akan menggelar mandatory tender offer atau MTO pada pertengahan Maret 2019.
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Senin (4/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com,JAKARTA — Wilton Resources Holding Pte. Ltd. (WRH), selaku pengendali baru, PT Renuka Coalindo Tbk., menargetkan akan menggelar mandatory tender offer atau MTO pada pertengahan Maret 2019.

Corporate Secretary Renuka Coalindo Mohammad Noor Syahriel mengatakan WRH akan menggelar mandatory tender offer (MTO). Proses tersebut sudah diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Target pertengahan Maret 2019 dijalankan tetapi tunggu persetujuan OJK dulu,” ujarnya, Selasa (13/2/2019).

Terkait harga pelaksanaan MTO, dia menyebut WRH akan mengikuti aturan yang berlaku. Artinya, belum ditentukan apakah akan menggunakan harga rata-rata harian atau harga tertinggi.

Seperti diketahui, dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Senin (11/2/2019), Renuka Coalindo melaporkan pengambilalihan oleh Wilton Resources Holding Pte. Ltd. (WRH) sehubungan kedudukannya sebagai pembeli siaga yang telah menjalankan perannya dalam Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue. 

Dari situ, WRH memperoleh kepemilikan atas 15,064 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham. Dengan demikian, total dana yang dikeluarkan senilai Rp3,766 triliun.

Dengan pelaksanaan tersebut, terjadi perubahan pengendalian dari Renuka Energy Resources Holdings (RERH) ke WRH. Perseroan berbasis di Singapura itu kini mengempit kepemilikan sebesar 96,95%.

 Dalam prospektus ringkasnya, RERH mengempit kepemilikan 1,55% saham atau sekitar 60,24 miliar setelah PUT I HMETD. Sementara itu, saham publik atau masyarakat sebesar 1,50% atau sekitar 58,15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper