Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Turun, IHSG Melemah pada Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melemah 0,09% atau 5,89 poin ke level 6.515,79 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengunjung mengambil foto monitor perdagangan harga saham di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung mengambil foto monitor perdagangan harga saham di Jakarta, Jumat (1/2/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (11/2/2019), di tengah pelemahan bursa saham Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melemah 0,09% atau 5,89 poin ke level 6.515,79 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, IHSG dibuka rebound dengan penguatan 0,03% atau 2,04 poin ke level 6.523,70, setelah pada perdagangan Jum’at pekan lalu (8/2), IHSG ditutup melemah 0,23% atau 14,79 poin di posisi 6.521,66.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.503,53 – 6.535,18. Sebanyak 173 saham menguat, 200 saham melemah, dan 254 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing menguat 3,27% dan 1,23% menjadi penekan utama pergerakan IHSG siang ini.

Lima dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor aneka industri yang melemah 1,03%, disusul sektor tambang dan industri dasar yang masing-masing melemah 0,77%.

Di sisi lain, empat sektor menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut di sesi I hari ini, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,04%.

Indeks saham lainnya di kawasan Asia juga melemah siang ini, di antaranya indeks SE Thailand (-0,71%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,63%), dan indeks Malay KLCI (-0,16%). Adapun indeks PSEi Filipina menguat 0,14%.

Indeks Kospi melemah 0,05%, indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,14%, sedangkan indeks Shanghai Composite naik 0,9%.

Bursa saham Asia mengawali pekan ini dengan pelemahan karena masih adanya kekhawatiran investor terhadap pertumbuhan global, politik AS, dan perang perdagangan China-AS.

Dilansir Reuters, investor saat ini menantikan pembicaraan perdagangan AS-China pekan ini, dengan delegasi pejabat AS melakukan perjalanan ke China untuk putaran negosiasi berikutnya.

"Setelah ditutup pada hari Jumat, bursa Asia menutup pekan dengan pelemahan, mencerminkan peningkatan tingkat kekhawatiran apakah AS dan China dapat menemukan kesepakatan untuk mengurangi ketegangan perdagangan mereka sebelum tenggat waktu 1 Maret," kata Rodrigo Catril, analis valas senior di National Australia Bank, seperti dikutip Reuters.

"Ketidakpastian perdagangan yang dipimpin AS seiring dengan meningkatnya kekhawatiran tentang tingkat perlambatan pertumbuhan global saat ini membuat peningkatan pada permintaan obligasi global inti," kata Catril.

Sementara itu, gagalnya pembicaraan antara anggota parlemen partai Demokrat dan Republik AS selama akhir pekan mengenai kebijakan penahanan imigran menimbulkan kekhawatiran kembali terjadinya penutupan pemerintah (government shutdown).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper