Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kimia Farma (KAEF) Incar Penjualan Ekspor Rp350 Miliar Tahun Ini

Emiten farmasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk. mengoptimalkan gerai exsisting di Arab Saudi untuk mengejar target penjualan ekspor dapat tumbuh 10%-15% pada 2019. 
Konsumen melakukan transaksi di salah satu apotek Kimia Farma. /Bisnis.com
Konsumen melakukan transaksi di salah satu apotek Kimia Farma. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk. mengoptimalkan gerai exsisting di Arab Saudi untuk mengejar target penjualan ekspor dapat tumbuh 10%-15% pada 2019. 

Direktur Keuangan Kimia Farma IG Ngurah Suharta Wijaya mengatakan, penjualan ekspor tercapai kurang dari Rp300 miliar pada 2018. Emiten dengan kode saham KAEF itu berharap dapat mencapai penjualan ekspor sebesar Rp350 miliar pada tahun ini. 

KAEF berkomitmen terus memperkuat penetrasi pasar luar negeri. Untuk mencapai target itu, KAEF fokus mengoptimalkan gerai exsisting, kendati tetap dimungkinkan melakukan penambahan atau relokasi 3-4 outlet. 

Sebagai informasi, saat ini perseroan telah memiliki 34 gerai ritel farmasi di Arab Saudi. Dalam rentang 2 tahun hingga 3 tahun mendatang, KAEF menargetkan penambahan hingga 60 gerai di Arab Saudi. 

Di samping optimalisasi gerai exsisting, perseroan berencana melakukan ekspansi ritel farmasi ke negara-negara Asean. Dia mengatakan, terkait dengan ekspansi ke pasar negara-negara Asean saat ini masih dalam tahap negosiasi dan diharapkan dapat terealisasi pada tahun ini. 

"Untuk retail farmasi ekspansi ke Arab Saudi melalui KF-Dawa [PT Kimia Farma Dawaa]. Tahun ini akan terus diperkuat dulu gerai yang ada. Tahun 2018 sudah memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Diharapkan tahun ini akan tumbuh 10%-15%," katanya, Senin (11/2/2019). 

Melalui ekspansi ke pasar baru, KAEF berharap kontribusi penjualan ekspor untuk produk obat over the counter (OTC) dapat meningkat. Saat ini penetrasi pasar luar negeri perseroan masih sangat kecil yakni di bawah 5%. 

"Ya [memperbesar kontribusi penjualan] untuk produk-produk OTC yang memang target marketnya orang Indonesia yang umroh atau haji," imbuhnya. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper