Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Emiten Logam, TINS Siap Operasikan Fasilitas Pengolahan Baru

PT Timah Tbk. (TINS) tengah mengkaji peningkatan kapasitas dari fasilitas pengolahan berteknologi ausmelt dari 35.000 metrik ton, menjadi 40.000 metrik ton logam per tahun. Pada Maret 2019, TINS rencananya akan mengoperasikan fasilitas pengolahan baru berteknologi fuming.
Angkutan umum roda tiga menunggu calon penumpang di depan kantor PT Timah Tbk di Jakarta, Rabu (2/1/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan
Angkutan umum roda tiga menunggu calon penumpang di depan kantor PT Timah Tbk di Jakarta, Rabu (2/1/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten logam nasional mengebut ekspansi bisnisnya pada tahun ini, merespons harga komoditas dunia yang meningkat, sekaligus untuk memenuhi permintaan pasar yang terus tumbuh.

Berdasarkan rekapitulasi Bisnis.com, sedikitnya 8 emiten logam nasional menyebut akan memulai proyek ekspansinya. Beberapa dari perusahaan tersebut juga telah menempuh penambahan dana melalui rights issue, di mana dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi.

PT Timah Tbk. (TINS) tengah mengkaji peningkatan kapasitas dari fasilitas pengolahan berteknologi ausmelt dari 35.000 metrik ton, menjadi 40.000 metrik ton logam per tahun. Pada Maret 2019, TINS rencananya akan mengoperasikan fasilitas pengolahan baru berteknologi fuming.

Direktur Keuangan PT Timah Emil Ermindra menyampaikan belum lama ini perseroan memutuskan melakukan review terhadap rencana pembangunan fasilitas ausmelt, guna menyesuaikan dengan rencana pengembangan bisnis perseroan.

“Tim Proyek Ausmelt masih mengkaji ulang berapa besar kapasitas produksi ideal dari ausmelt yang akan dibangun sejalan dengan perkembangan usaha ke depan. Tentunya nilai investasi akan lebih besar,” ungkap Emil saat dihubungi Bisnis, Jumat (8/2).

Jika PT Timah akan membangun fasilitas pengolahan berteknologi ausmelt dengan kapasitas maksimal 35.000 ton per tahun, perseroan akan menginvestasikan dana sebesar US$56 juta atau sekitar Rp782,04 miliar jika menggunakan asumsi rupiah pada penutupan perdagangan Jumat (8/2) yang  di level Rp13.965 per US$.

Menurut Emil, potensi peningkatan kapasitas ausmelt hingga ke 40.000 metrik ton per tahun diperkirakan membutuhkan dana investasi hingga Rp1 triliun. Dana ini pun akan dihimpun perseroan melalui sejumlah proses pembiayaan.

Pergerakan Saham YTD dan Rencana Ekspansi Emiten Tambang Logam

Emiten

YTD* (%)

Rencana Ekspansi 2019

ANTM

33,99

Pembangunan total 3 smelter yang seluruhnya rampung 2021

TINS

76,82

Sedang membangun smelter efisien dengan teknologi Fuming dan Ausmelt

PSAB

4,95

Menghimpun dana melalui private placement untuk ekspansi

INCO

14,72

Merampungkan skema divestasi, membentuk JV untuk pengelolaan tambang baru

ZINC

12,81

Mulai operasikan pabrik flotasi kedua, dan masih penjajakan pembangunan smelter seng di Pangkalan Bun

MDKA

0,57

Menghimpun dana dari PUT dan private placement untuk ekspansi

*hingga penutupan perdagangan Jumat (8/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper