Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Harga Minyak Berharap pada OPEC

Para trader memiliki secercah harapan lantaran harga minyak mentah yang melemah berpotensi diredam dengan pengurangan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Para trader memiliki secercah harapan lantaran harga minyak mentah yang melemah berpotensi diredam dengan pengurangan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Pemotongan yang diadopsi pada akhir tahun lalu bertujuan memperketat pasar dan menopang harga.

Sebagai bagian dari pemotongan tersebut, gembong OPEC Arab Saudi telah memangkas produksinya pada Januari sekitar 400.000 barel per hari (bph) menjadi 10,24 juta barel per hari. Demikian menurut sumber OPEC.

Hal tersebut menempatkan produksi minyak mentah negara di semenanjung Arab ini hampir 1,7 juta barel per hari. Jumlah itu di bawah produksi Amerika Serikat, yang telah menghasilkan sekitar 11,9 juta barel per hari pada akhir 2018. Kemudian, awal 2019  naik lebih dari 2 juta barel per hari dari tahun sebelumnya.

"Pertemuan OPEC + pada bulan April tampak besar [dampaknya], dan kami berharap bahwa jika kelompok [OPEC] tetap berkomitmen untuk target produksi mereka harga minyak bakal terdongkrak,” kata bank investasi AS Jefferies, Jumat (8/2) dalam sebuah catatan dikutip dari Reuters.

Sementara itu, risiko lain terkait pasokan datang dari Venezuela setelah penerapan sanksi AS terhadap industri perminyakan anggota OPEC tersebut pada akhir Januari. Analis memperkirakan langkah ini bakal menghilangkan ekspor minyak sekitar 300.000-500.000 barel per hari.

Namun sejauh ini dampak sanksi itu terhadap pasar minyak internasional masih belum terasa. Norbert Rücker, kepala penelitian komoditas di bank Swiss Julius Baer mengatakan, semua gangguan Venezuala sepertinya dikendalikan, baik terhadap AS maupun pasar global. "Pasar minyak duduk di bantal pasokan yang nyaman,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper