Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Tertekan Sikap Trump, IHSG Ikut Turun

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (8/2/2019), di tengah pelemahan pasar saham global.
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (8/2/2019), di tengah pelemahan pasar saham global.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melemah 0,42% atau 27,25 poin ke level 6.509,20 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (7/2), IHSG berakhir terkoreksi 0,17% atau 11,42 poin di level 6.536,46. Indeks mulai melanjutkan pelemahannya ketika dibuka turun 0,35% atau 22,71 poin di posisi 6.513,74 pagi tadi.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.502,03 – 6.526,87.

Enam dari sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor industri dasar (-1,75%) dan tambang (-1,07%). Tiga sektor lainnya menetap di zona hijau, dipimpin sektor infrastruktur yang naik 0,07%.

Sebanyak 171 saham menguat, 209 saham melemah, dan 247 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 3,85% dan 1,02% menjadi penekan utama pergerakan IHSG siang ini.

Indeks saham lainnya di kawasan Asia juga melemah siang ini, di antaranya indeks SE Thailand (-0,17%), indeks PSEi Filipina (-0,61%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,14%), dan indeks Malay KLCI (-0,50%).

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing anjlok 2,05% dan 2,10%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,55%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melorot 1,26%.

Bursa saham Asia secara keseluruhan melemah akibat terbebani kekhawatiran investor tentang perlambatan ekonomi global dengan tiadanya tanda-tanda positif untuk resolusi konflik perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.

Pada Kamis (7/2), Komisi Eropa memangkas tajam proyeksinya untuk pertumbuhan ekonomi zona euro tahun ini dan berikutnya. Hal ini menyulut menjalarnya kekhawatiran perlambatan global saat bisnis dan investor di kawasan tersebut bergulat dengan friksi perdagangan.

Keresahan investor soal ekonomi global diperburuk oleh komentar dari Presiden AS Donald Trump bahwa ia tidak berencana untuk bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum batas waktu pada 1 Maret mendatang yang ditetapkan guna mencapai kesepakatan perdagangan.

“Investor menjadi resah karena pasar sebelumnya optimistis soal penyelesaian konflik perdagangan [AS-China] sejak awal tahun,” kata Shusuke Yamada, kepala valas Jepang dan pakar strategi ekuitas di Bank Of America Merrill Lynch.

Sikap Trump berdampak pada para investor yang telah mengharapkan datangnya resolusi untuk perselisihan perdagangan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Bursa saham Wall Street di AS serta merta merosot merespons perkembangan itu, dengan indeks Dow Jones melemah 0,9% pada perdagangan Kamis (7/2).

“Ekuitas akan menghadapi rintangan lebih lanjut pekan depan, ketika (Menteri Keuangan AS Steven) Mnuchin dan (Perwakilan Dagang Robert) Lighthizer akan mengunjungi China. Pembicaraan Brexit juga menjadi fokus pasar,” ujar Masahiro Ichikawa, pakar strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management.

Mnuchin dan Lighthizer diperkirakan akan kembali memulai perundingan perdagangan di Beijing pekan depan demi mendorong tercapainya kesepakatan untuk melindungi kekayaan intelektual AS serta mencegah kenaikan tarif AS untuk barang-barang China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper